Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Orang-orang yang tidak Berpendirian

Quraish Shihab
30/6/2015 00:00
Orang-orang yang tidak Berpendirian
()
TAFSIR Al-Mishbah kali ini membahas Surah Al-Hajj dari ayat 11 sampai ayat 17.

Surah itu secara garis besar membahas keadaan kaum musyrik yang mengajak pada kesesatan dengan menyombongkan diri mereka dan menerangkan pembalasan pada hari kiamat serta celaan terhadap orang-orang yang tidak berpendirian.

Selain itu, surah itu berisi tentang balasan terhadap orang yang beriman dan beramal saleh serta pertolongan Allah SWT kepada nabi-Nya.

Surah Al-Hajj ayat 11 yang menyebutkan, "Dan, di antara manusia ada yang menyembah Allah SWT hanya di tepi. Maka, jika dia memperoleh kebajikan, dia merasa puas dan jika dia ditimpa suatu cobaan, dia berbalik ke belakang. Dia rugi di dunia dan akhirat. Itulah kerugian yang nyata.

"Makna dari ayat itu ialah ada di antara manusia yang menyembah Allah SWT tidak dengan penuh keyakinan. Saat memperoleh kebahagiaan, Ia akan memercayai adanya kekuasaan Allah SWT, tetapi ketika ditimpa cobaan, ia akan berbalik dan tidak memercayai adanya kekuasaan Allah SWT.

Orang-orang yang seperti itu merupakan orang-orang yang merugi, baik di dunia maupun di akhirat.
Ayat 12 menyebutkan, "Dia menyeru kepada selain Allah sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana dan tidak (pula) memberi manfaat kepadanya. Itulah kesesatan yang jauh.

"Adapun ayat 13, menjelaskan, "Dia menyeru kepada sesuatu yang (sebenarnya) bencananya lebih dekat daripada manfaatnya. Sungguh, itu seburuk-buruk penolong dan sejahat-jahat kawan."

Ayat 12 dan 13 menceritakan manusia yang selalu berdoa untuk dijauhkan dari bencana yang dapat merugikan diri mereka.

Padahal, hal itu justru membawanya kepada kesesatan. Sesungguhnya apa yang ia minta kepada Allah SWT akan membawa bencana bagi dirinya sendiri.

Allah Mahakuasa atas segala sesuatu yang Ia inginkan.

Pada ayat 14, disebutkan, "(Sungguh), Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke surga-surga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Sungguh, Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.

"Pada ayat 15, menyebutkan, "Siapa yang menyangka bahwa Allah tidak akan menolongnya (Muhammad) di dunia dan di akhirat, maka hendaklah dia merentangkan tali ke langit-langit, menggantung (diri), kemudian pikirkanlah apakah tipu dayanya itu dapat melenyapkan apa yang menyakitkan hatinya.

"Ayat tersebut mengandung makna bahwa suatu ketika musuh Nabi Muhammad marah karena Nabi Muhammad mendapat pertolongan dari langit. Ia pun membentangkan tali ke langit untuk memotong pertolongan Allah kepada Nabi Muhammad. Dengan kata lain, bodoh sekali mereka jika mengira mereka dapat memutuskan pertolongan Allah dengan cara yang picik.

Ayat 16 menjelaskan, "Dan demikianlah Kami telah menurunkannya (Alquran) yang merupakan ayat-ayat yang nyata, sesungguhnya Allah memberikan petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki."

Dilanjutkan penjelasan ayat 17, "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang Yahudi, orang Sabiin, orang Nasrani, orang Majusi, dan orang-orang musyrik, Allah SWT pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari kiamat. Sungguh, Allah SWT menjadi saksi atas segala sesuatu."

Kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menurunkan Alquran yang merupakan petunjuk nyata bagi siapa saja yang Allah kehendaki.

Pada hari kiamat, Allah SWT akan memberi keputusan yang seadil-adilnya bagi orang-orang yang beriman, orang Yahudi, Nasrani, Majusi, dan mereka yang musyrik. Keputusan tersebut sesuai dengan amal ibadah yang mereka lakukan selama di dunia. (*/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya