Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa penanganan sampah mudik 2022 telah dilakukan dengan baik oleh pemerintah daerah.
"Karena konsolidasinya sudah sejak awal kita lakukan dengan pemda, saya kira pemda punya semangat yang sangat tinggi. Mereka sudah antisipatif dengan adanya timbulan sampah mudik dengan sosialisasi, edukasi supaya masyarakat lebih baik mengelola sampahnya, walaupun itu belum sepenuhnya selesai," kata Direktur Penanganan Sampah KLHK Novrizal Tahar saat dihubungi, Kamis (12/5).
Baca juga: Kemenkes Ajak Negara ASEAN Sigap Atasi Kedaruratan Kesehatan
Hingga kini, Novrizal mengungkapkan bahwa pihaknya masih belum rampung menghitung berapa jumlah timbulan sampah tambahan yang dihasilkan di masa mudik. Namun, dirinya memperkirakan terdapat 35 juta kilogram sampah tambahan di masa mudik lebaran 2022 ini. Angka itu, disebut Novrizal, meningkat sekitar 30% dibanding masa mudik 2019.
Novrizal mengakui, di masa mudik kali ini, pemerintah daerah memang banyak kewalahan saat mengnadapi timbulan sampah di tempat wisata.
"Tapi dalam waktu yang cepat pemda memberikan responnya menangani hal-hal tersebut. Misalnya di Pangandaran, mereka baru bisa melakukan penanganan sampah pada jam 9 malam sampai jam 4 pagi. Begitu juga di beberapa daerah, penanganan sampah dilakukan setelah pengunjung di tempat itu sepi," beber dia.
Permasalahan sampah di masa mudik itu, kata Novrizal, disebabkan oleh kesadaran masyarakat yang masih minim. Namun di sisi lain, berdasarkan pengamatannya, banyak juga masyarakat telah memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya pengelolaan sampah.
"Persoalan sampah ini menjadi persoalan sampah. Seperti misalnya, sedikit saja menumpuk di pinggir tol atau tempat wisata, langsung jadi viral. Ini membuktikan bahwa masyarkat jadi lebih peduli soal sampah, terlepas dari penanganan sampah yang belum sempurna, ini bisa jadi kekuatan untuk mendorong kita terus melakukan penanganan yang lebih baik," ucap dia.
Novrizal melanjutkan, dirinya memberikan apresiasi kepada petugas kebersihan yang terus bekerja di lapangan tanpa libur di masa lebaran. Hal itu dikatakan Novrizal menjadi hal penting dalam penanganan sampah di masa mudik 2022 ini.
"Dan untuk masyarakat, jangan menambah beban petugas kebersihan dengan tidak bertanggung jawab atas sampahnya sendiri. Jangan anggap bahwa sampah adalah kewajiban petugas kebersihan, itu anggapan yang sangat kuno," tegas Novrizal. (OL-6)
Penetapan legalitas hutan adat mengutamakan prinsip kehati-hatian agar tidak menimbulkan masalah berkepanjangan di kemudian hari.
SEJAK lima tahun terakhir, pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap redistribusi aset melalui program Reforma Agraria.
Masyarakat adat yanMasyarakat yang masih mengandalkan tradisi turun-temurun dalam pengelolaan hutan adat sering kali tidak berdaya saat menghadapi kepentingan pihak eksternal
Kawasan gunung tampak gundul. Pohonpohon ditebang, lubang-lubang bekas galian tambang pun terlihat jelas.
PADA 2020 berdasarkan data KLHK luas hutan di seluruh Indonesia mencapai 95,6 juta hektare.
PAVILIUN Indonesia memaparkan sejumlah upaya pengendalian perubahan iklim dan keberhasilannya di ajang Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP-24) di Katowice, Polandia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved