Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kisah Nabi Ibrahim Beserta Kaumnya

Quraish Shihab
26/6/2015 00:00
Kisah Nabi Ibrahim Beserta Kaumnya
()
EDISI Tafsir Al-Mishbah kali ini akan membahas kandungan Alquran Surat Al-Anbiya ayat 51-70. Ayat-ayat itu menjelaskan kisah Nabi Ibrahim yang berupaya menyadarkan kaumnya yang sesat.

Dimulai pada ayat 51, Allah berfirman, "Dan sungguh sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk, dan Kami telah mengetahui dia."

Ayat 52 menjelaskan Nabi Ibrahim bertanya kepada ayah dan kaumnya tentang berhala yang mereka sembah. "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?" Mereka lalu menjawab pada ayat 53 "Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya."

Di ayat 54 Nabi Ibrahim berkata, "Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata." Kaumnya menjawab di ayat 55, "Apakah engkau datang kepada kami dengan sungguh-sungguh atau main-main?"

Nabi Ibrahim menjawabnya pada ayat 56-57, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi. (Dialah) yang telah menciptakannya, dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu. Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya."

Di ayat 58 Allah berfirman, "Maka dia (Ibrahim) menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar (induknya), agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya."

Di ayat 59-61 terjadi dialog di antara kaum Nabi Ibrahim. Sebagian bertanya, "Siapakah yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim." Sebagian lainnya menjawab, "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim". "(Kalau demikian) bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak agar mereka menyaksikan."

Di ayat 62, kaum Nabi Ibrahim bertanya, "Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami wahai Ibrahim?" Lalu pada ayat 63 Nabi Ibrahim menjawab, "Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepadanya, jika ia dapat berbicara."

Pada ayat 64-65 kaum Nabi Ibrahim berkata, "Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri). Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara."

Di ayat 66-67 Nabi Ibrahim pun menjawab, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun, dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"

Di ayat 68, kaum Nabi Ibrahim yang marah berkata, "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat."

Pembakaran itu dilakukan. Namun, Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim. Allah berfirman di ayat 69, "Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim."

Nabi Ibrahim pun selamat dari upaya pembakaran itu. Adapun kaumnya yang tidak mengikuti petunjuk digolongkan sebagai orang-orang merugi. Sebagaimana firman-Nya di ayat 70, "Dan mereka hendak berbuat jahat tehadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi." (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya