Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jurnalis Profesi Yang Terbuka Untuk Siapa Saja 

Mohammad Farhan Zhuhri
04/2/2022 19:56
Jurnalis Profesi Yang Terbuka Untuk Siapa Saja 
Ilustrasi jurnalis(Ilustrasi)

KESEMPATAN seseorang bisa menjadi jurnalis di Indonesia nampaknya sudah sangat mudah,mengingat saat ini banyak sekali medium yang sering dijumpai, seperti media sosial. Namun, seperti apa peluang dan tantangan seseorang bisa dikatakan menjadi seorang jurnalis yang baik. 

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta berkerja sama dengan Media Indonesia menggelar webinar dengan tema peluang dan tantangan kerja di dunia jurnalistik. 

Dekan FBS UNJ Liliana Muliastuti mengatakan dengan adanya webinar yang diikuti mahasiswa FBS UNJ itu, bisa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman dari para narasumber, untuk bisa bersaing nantinya di dunia kerja, khususnya jurnalistik. 

“Tentunya hilirisasi kegiatan ini diharapkan bisa menambah nilai jual para calon lulusan kami menjadi tinggi, tidak hanya sekedar mendapatkan ijasah namun juga mendapatkan hardsikil dan softskill dibidang jurnalistik,” ujarnya dalam Webinar via Zoom, Jumat (4/2). 

Ia bun berharap, para lulusan FSB UNJ juga bisa bersaing di dunia jurnalistik. 

Baca juga : Impian Kesetaraan Haji Agoes Salim

Dalam kesempatan yang sama, Redaktur Opini Media Indonesia, Eko Suprihatno mengatakan, profesi jurnalis bisa dari kalangan siapa saja, tidak terkhusus dari lulusan jurnalistik saja, namun lulusan seni bahasa dan budaya juga memiliki kesempatan yang sama. 

“Seorang jurnalis bisa berasal dari latar belakang yang beragam, bukan hanya lulusan S1 saja, bahkan yang hanya penjual koran bisa menjadi jurnalistik,” ucap Eko yang menjadi narasumber dalam webinar tersebut. 

Lebih lanjut, Eko menjelaskan seorang yang akan menjadi jurnalis harus memiliki kemampuan menulis yang baik. Selain itu seorang jurnalis juga harus jeli dalam membedakan antara informasi dan berita. 

“Kita harus bisa membedakan kedua hal itu, informasi bisa kita dapatkan dimana saja, baik itu dari sosial media dan lain sebagainya. Beda halnya dengan berita yang sudah tentu bisa di klarifikasi dan dipertanggung jawabkan isinya,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya