Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BANJIR yang melanda satu kecamatan di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat, telah surut. Informasi tersebut diterima Pusdalops BNPB Sabtu (8/1), pukul 22.00 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan tiga rumah warga rusak ringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok mencatat banjir terjadi setelah hujan lebat mengguyur di kawasan dua desa di kecamatan Lembah Gumanti, yaitu Nagari Aie Dingin dan Jorong Data.
"Hujan yang memicu meluapknya debit air Sungai DIngin Lembah Gumanti tersebut berlangsung pada Sabtu sore (8/1) sekitar pukul 17.00 WIB," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya Minggu (9/1)
Baca juga: Varian Omikron Meningkat, Epidemiologi: Indonesia Harus Waspada
Selain tiga rumah rusak ringan, banjir merendam 21 unit rumah warga dan 1 unit masjid. BPBD juga mendata adanya kerusakan pada saluran air bersih dan 1 jembatan, dengan kategori rusak ringan. Saat banjir terjadi tinggi muka air antara 50 – 150 cm.
"BPBD melaporkan tidak ada korban luka-luka maupun jiwa akibat bencana ini," sebutnya.
Penanganan darurt dilakukan tim gabungan antara lain dari BPBD, dinas pemadam kebakaran, TNI, Polri maupun aparat desa setempat. Setelah genangan surut, petugas dan masyarakat bergotong royong membersihkan material sampah dan lumpur yang terbawa arus banjir.
"Menyikapi banjir yang telah surut, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada dan siap siaga. Hal tersebut mengingat prakiraan cuaca dalam dua hari ke depan wilayah Kecamatan Gumanti masih berpeluang hujan ringan hingga hujan petir," pungkasnya.
Sementara itu, secara umum peringatan dini cuaca pada esok hari (9/1) di wilayah Sumatra Barat berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
PEMERINTAH Kota Tangerang terus mengupayakan penanganan banjir, khususnya di wilayah Pinang dan sekitarnya, dengan menggencarkan normalisasi drainase.
17 lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi baik di aula kantor kelurahan, tempat ibadah, hingga sarana pendidikan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa terdampak bencana banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB, sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta masih baniir.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Dalam satu hari bencana banjir, longsor, pohon tumbang terjadi di 52 Desa di Kabupaten Bogor dan 14 titik di Kota Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved