Langkat Diminta Kembangkan Kawasan Wisata Tangkahan dan Bukit Lawang

Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah meminta Pemerintah Kabupaten Langkat mengembangkan kawasan wisata Tangkahan dan Bukit Lawang dengan mengadopsi kebijakan dan program yang diterapkan Yogyakarta.

Musa Rajekshah (Ijeck) mengatakan, pengembangan kawasan wisata Tangkahan dan Bukit Lawang perlu dilakukan dengan program dan kebijakan yang berbasis masyarakat. "Tanpa partisipasi masyarakat, mustahil pariwisata dapat berjalan secara berkelanjutan," ujarnya, Selasa (4/1).

Ijeck menuturkan, salah satu daerah yang dapat menjadi contoh bagi Pemkab Langkat adalah cara pengembangan kawasan wisata yang diimplementasikan Yogyakarta.

Yogyakarta mengembangkan dan merawat daerah-daerah wisatanya secara berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat secara langsung. Tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga sebagai para pelakunya.

Yogyakarta melibatkan masyarakatnya melalui program-program pemberdayaan dalam berbagai kegiatan kepariwisataan. Dengan begitu manfaat daripariwisata dapat dirasakan langsung masyarakat. "Seperti yang dilakukan di Yogyakarta dengan mendirikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang dikelola langsung oleh warga," kata Ijeck.

Melalui Balkondes, pemerintah daerah memberi pendampingan kepada para pelaku UMKM di sekitar kawasan wisatanya.

Seperti diketahui, kawasan Tangkahan dan Bukit Lawang kini sedang menjadi atensi Pemprov Sumut dalam pengembangan kepariwisataan daerahnya, selain Danau Toba.

Salah satu bentuk atensi, pemprov mengarahkan lebih dari Rp64 miliar anggaran dalam APBD 2022 untuk mendukung pembangunan dan perbaikan infrastruktur di kedua kawasan tersebut.

Dukungan anggaran pengembangan yang dimulai pada 2022 itu pun masih akan ditambah untuk membiayai program penghijauan. Selain pembenahan infrastruktur, pembentukan desa wisata juga menjadi bagian dari rencana pengembangan.

Tangkahan dan Bukit Lawang kelak akan dikelilingi desa-desa wisata, akses jalan yang baik serta berbagai fasilitas penunjang lain. Seperti
tempat-tempat pemasaran ekonomi kreatif, koneksi internet, layanan perbankan, serta atraksi dan fasilitas hiburan. (OL-12)