Alquran sebagai Peringatan bagi Manusia

PADA edisi perdana Ramadan kali ini Tafsir Al-Misbah bakal membahas mengenai kandungan Surah Thaha ayat 1 sampai 6. Ayat ini menjelaskan tentang Alquran sebagai sumber kehidupan bagi Rasulullah SAW beserta umatnya. Yang berasal dari Allah SWT yang bersemayam di atas Arsyi-Nya, kerajaan semuanya milik Allah dan bahwa Allah memiliki nama-nama yang paling indah.

Ayat pertama berbunyi Taa Haa. Yang berarti sama dengan pengucapannya. Yang bermakna, hanya Allah yang mengetahui artinya. Sama seperti arti dari ayat pertama Surah Yaasin. Hanya Allah yang mengetahui artinya.

Pada ayat 2 berbunyi, "Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah" dan dilanjutkan pada ayat 3 "Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)".

Pada kedua ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW tidak untuk membuat kesusahan bagi Nabi Muhammad dan umatnya. Melainkan, digunakan sebagai peringatan bagi orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang takut kepada Allah.

Selanjutnya, pada ayat 4 mengandung arti "Diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi". Dilanjutkan pada ayat 5, "(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas Arsy". Ayat 4 dan 5 mengandung makna bahwa Alquran diturunkan oleh Allah yang menciptakan bumi dan langit dengan penuh kasih sayang kepada umatnya. Sesuai dengan sifat Allah, Yang Maha Pengasih, Yang bersemayam di atas Arsy. Arti dari Arsy sendiri adalah singgasana seperti kubah yang memiliki tiang-tiang yang dipikul para malaikat.

Dilanjutkan dengan arti dari ayat 6, "Milik-Nya lah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah".

Di sini dijelaskan Allah ialah Mahabesar yang memiliki bumi, langit, dan di antaranya beserta isinya, pemilik dari seluruh alam semesta ini. Juga, Yang Mahakuat dibandingkan apa pun di dunia ini. Dan kita sebagai umat-Nya tidaklah sedikit pun menyombongkan apa yang kita miliki. Karena apa pun yang kita miliki tidak ada bandingannya dengan apa yang dimiliki Allah SWT. (*/H-2)