25 Klaster Covid-19 di Sekolah, DPRD Singgung Pemerintah tidak Siap

ANGGOTA Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah menyoroti adanya 25 klaster covid-19 di sekolah selama pembelajaran tatap muka (PTM) digelar. Ima mengatakan dengan adanya klaster covid-19 tersebut sebagai sinyal bahwa pemerintah DKI Jakarta tidak siap dengan adanya PTM.

Ima mengatakan sejak awal uji coba PTM, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah mempunyai pemahaman yang sama dengan data yang dimiliki Kemendikbud.

"Jangan ketika muncul data seperti ini, mereka kelimpungan dan baru mulai melakukan mitigasi resiko. Ini kan menimbulkan kesan bahwa Pemprov DKI tidak siap dengan uji coba PTM dan bisa membuat masyarakat menjadi khawatir," kata Ima, melalui keterangannya, Kamis (23/9).

Ima meminta Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait adanya klaster sekolah tersebut. Ia mengatakan jangan sampai PTM yang telah digelar kembali ke titik awal.

"Saya meminta agar semua pihak berkodinasi dengan Pemerintah Pusat terkait hal ini, dan juga antar dinas terkait bisa berkordinasi. Apa yang kurang agar segera diperbaiki, sehingga uji coba PTM tidak kembali ke titik nol," kata Ima.

Diketahui, berdasarkan data Kemendikbudristek melalui sekolah.data.kemdikbud.go.id., per Rabu (22/9), terdapat 25 klaster saat PTM dari total 899 responden sekolah.

Sebanyak 227 pendidik dan tenaga kependidikan dilaporkan terinfeksi covid-19. Sementara untuk peserta didik yang terinfeksi berjumlah 241 orang.

Hingga saat ini, total klaster yang telah terbentuk saat PTM secara nasional telah mencapai 1.299 klaster dari 46.892 responden sekolah. Sementara total pendidik dan tenaga kependidikan yang terinfeksi mencapai 7.285 orang dan 15.655 peserta didik. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Astri Novaria