Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
MATA adalah salah satu aset yang sangat vital bagi siapa saja. Mata menjadi salah satu organ tubuh yang mendukung berbagai kegiatan manusia, tak terkecuali untuk mengenal dunia.
Namun begitu, mata juga cukup rentan terhadap masalah kesehatan. Dalam dunia medis, istilah yang biasa digunakan untuk merujuk gangguan pada mata dikenal dengan istilah miopi. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak maupun dewasa, ketika mereka tidak dapat melihat obyek jarak jauh secara jelas.
Baca juga: Pandemi, Mischka dan Devon Kumpulan 33 Medali Olimpiade Matematika
Penyebab miopi juga bisa bermacam-macam. Mulai dari faktor genetik, kekurangan vitamin A, kerap membaca atau menulis dalam jarak yang relatif dekat, hingga jarang mengistirahatkan mata hingga kemudian mengakibatkan lelah maupun stress.
Lantas, bagaimana cara mengetahui orang yang mengalami gangguan ini? Berikut adalah ciri-ciri mata miopi yang disarikan Media Indonesia dari berbagai sumber, Rabu, (18/8):
1. Sering Menggosok Mata
Anak-anak biasanya cenderung lebih sering menggosok mata jika mengalami rabun jauh. Hal ini kemungkinan dilakukan karena mereka merasakan perih atau capek pada mata. Para orangtua perlu memerhatikan tanda-tanda ini dan segera menanyakan pada sang anak jika dirasa ada sesuatu yang bermasalah.
Apabila sang anak kemudian mengeluhkan masalah pada mata, para orangtua juga sangat disarankan untuk langsung berkonsultasi dengan dokter mata. Pasalnya, miopi yang dibiarkan terlalu lama dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius. Lepasnya selaput jala atau retina (ablasio retina) ialah salah satu gangguan tingkat lanjut pada mata miopi yang dibiarkan terlalu lama.
2. Sering Melihat Obyek Dalam Jarak Dekat
Para orangtua juga disarankan untuk segera ke dokter mata jika kedapatan sering melihat anaknya mengamati obyek dalam jarak dekat. Hal demikian biasa mereka lakukan untuk mendapat pengelihayan yang lebih jelas. Perilaku yang dapat mengindikasikan gejala ini bisa dilihat ketika sang anak cenderung lebih suka duduk di bangku depan ketika di kelas, atau ketika memegang benda, gawai, maupun bahan bacaan dalam jarak terlalu dekat dengan mata.
3. Sering Menabrak
Seorang anak yang mengalami gangguan mata biasanya juga sering terjatuh atau menabrak di hadapannya. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh pandangannya yang buram, kabur, atau mengalami keterbatasan jarak.
Anak yang mengalami keterbatasan jarak pandang biasanya juga diikuti gejala lain yakmi terlalu sering mengedipkan mata. Maka dari itu, sangat dianjurkan bagi para orangtua untuk memeriksakan kesehatan mata anak secara berkala, setidaknya sekali dalam setahun.
4. Sering Pusing Kepala
Sementara itu, gejala gangguan mata pada orang dewasa biasanya diawali dengan pusing atau sakit kepala. Hal ini dapat terjadi karena seseorang terlalu sering memaksa mata untuk melihat obyek dalam jarak jauh. Gejala pusing atau sakit kepala biasanya juga dialami oleh mereka yang terlalu sering memaksakan fokus pada pada pandangan matanya yang buram.
5. Menyipitkan Mata
Menyipitkan mata biasanya juga dianggap sebagai salah satu gejala umum orang yang mengalami gangguan mata minus. Orang yang mengalami mata minus menyipitkan atau memicingkan mata agar lebih fokus dan memperoleh pandangan yang lebih jelas pada suatu objek.
6. Mata Merah
Mata orang yang diduga memiliki gejala mata minus biasanya juga terlihat merah. Meski juga dapat disebabkan iritasi, akan tetapi mata merah pada orang yang memiliki gejala minus sebenarnya dapat terjadi karena kelelahan. Munculnya rasa lelah pada mata sendiri umumnya disebabkan oleh mata yang tegang karena selalu berusaha meraih fokus ketika memandang suatu objek.
(OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved