Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mendorong agar Empat Pilar UI perumus statuta yaitu Majelis Wali Amanat (MWA) UI, Rektor UI Ari Kuncoro, Senat Akademik Universitas (SAU), Dewan Guru Besar (DGB) segera menyampaikan klarifikasi atas polemik Statuta UI. Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian mengatakan, klarifikasi ini perlu disegerakan agar polemik ini segera usai. “Jika keempat pilar tersebut bisa menjelaskan mengenai statuta, maka segalanya akan menjadi lebih transparan dan publik bisa menilainya lebih positif,” kata Andre dalam siaran persnya yang diterima Media Indonesia, Jumat (23/07).
Rektorat dan MWA UI diharapkan membuka jalur komunikasi yang terbuka, kekeluargaan serta menjamin mimbar akademis dan kehidupan kampus yang demokratis dan berlandaskan keilmuan tanpa kekhawatiran yang tidak perlu. “Jika pihak rektorat dan MWA tidak segera memberikan penjelasan, ILUNI UI akan menyalurkan pandangan warga UI terhadap statuta. Sebagai bagian dari keluarga besar UI, saran dan kritikan dari para alumni itu perlu diketahui tidak perlu dipersepsikan sebagai sikap melawan rektorat. Inidemi kemajuan bersama,” tegas Andre.
Sikap ILUNI UI, lanjut Andre, merujuk seperangkat nilai budaya yang dapat menjadi acuan bagi semua warga UI, baik dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan Majelis Wali Amanat dalam bersikap dan berperilaku di lingkungan UI. Ke-9 nilai budaya UI tersebut di antaranya : Kejujuran, Keadilan, Keterpercayaan, Kemartabatan, Tanggung Jawab, Kebersamaan, Keterbukaan, Kebebasan Akademik dan Kepatuhan pada Peraturan. Nilai budaya ini telah ditetapkan dalam pasal 2, Peraturan Majelis Wali Amanat UI No. 004 Tahun 2015 tentang Anggaran Rumah Tangga Universitas Indonesia.
Andre mengajak segenap sivitas akademika UI dengan kepala dingin dan berlandaskan 9 nilai UI itu untuk mengambil langkah-langkah bijaksana dan menjaga nama baik UI sebagai pusat ilmu dan budaya bangsa. “Visi yang dimiliki UI yaitu menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan yang unggul dan berdaya saing, dan ini harus didukung oleh Majelis Wali Amanat, Rektorat, Senat Akademik Universitas, dan Dewan Guru Besar,” tandasnya. (RO/M-4)
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
Kampus tentu tidak boleh abai terhadap tantangan besar yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini.
M Saifulloh menyampaikan komitmennya untuk membawa Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) menjadi pusat pendidikan tinggi yang bereputasi global dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal memilih meninggalkan ruangan acara pelantikan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Didi Sukyadi.
Setiap mahasiswa penerima program Satu keluarga satu Sarjana akan mendapat bantuan Biaya Hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan.
Universitas Terbuka secara resmi mengumumkan nama-nama bakal calon Rektor untuk periode 2025–2030.
Mantan Rektor Universitas Paramadina yang juga anggota Senat, Anies Baswedan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan harmoni dalam organisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved