Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENURUT data Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah sepanjang 2020 di 290 kabupaten/kota seluruh Indonesia mencapai 37 juta ton. Dari angka itu, sampah yang terkelola baru 68% dan sisanya belum terkelola sekitar 32%. Ini berarti perlu kerja sama berbagai pihak untuk mengelola sampah di seluruh Indonesia.
Salah satu upaya pengelolaan sampah dilakukan Octopus sebagai aplikasi penjemputan kemasan daur ulang. Kali ini aplikasi itu kembali melakukan terobosan dengan layanan gratis penjemputan kemasan daur ulang mulai dari kardus, karton, botol kaca, kaleng minuman, sampai berbagai jenis kemasan plastik daur ulang bagi restoran, kafe, hotel, dan tempat usaha lain.
Untuk layanan perdana itu, Octopus menjalin kerja sama dengan Kopi Soe. Kerja sama tersebut ditandatangani Kamis (1/7). Layanan ini akan beroperasi di Bandung, Jawa Barat, dan beberapa kota di Bali serta akan menjangkau 100 titik merchant Kopi Soe yang tersebar di dua provinsi tersebut. Ke depan, setiap kafe, restoran, dan hotel akan mendapatkan laporan bulanan berupa jumlah total kemasan yang berhasil didaur ulang serta seberapa besar penyelamatan jejak karbon dari masing-masing merchant Kopi Soe.
"Dengan bergabungnya Kopi Soe ke dalam ekosistem Octopus, kami coba mengombinasikan experience konsumen Kopi Soe dan user Octopus yang awalnya setelah minum kopi gelas dibuang, sekarang gelas dapat diberikan ke pelestari (waste collectors) atau bahkan dapat ditaruh di dropbox yang tersedia di 100 gerai Kopi Soe di Bandung dan Bali,” jelas Hamish Daud, Co-Founder dan Chief Partnership Officer Octopus, dalam keterangan resmi, Jumat (2/7).
Melalui kerja sama itu, Kopi Soe menjadi gerai kopi waralaba pertama di Indonesia yang bertanggung jawab terhadap sampahnya. "Ini merupakan langkah awal kami dalam ikut serta mengurangi sampah menuju TPA/landfill di Bandung dan Bali. Kami harap melalui kerja sama dengan Octopus akan semakin banyak konsumen Kopi Soe yang peduli terhadap permasalahan lingkungan di sekitar kita," kata Sylvia, co-founder Kopi Soe.
Selain Kopi Soe, Octopus juga telah menjalin kerja sama dengan Warung Made, Waterboom Bali, serta beberapa hotel di Bali. Saat ini Octopus Indonesia memiliki 80 ribu pengguna aplikasi, 1.900 mitra pengepul dan bank sampah, serta lebih dari 9.000 pelestari.
Aplikasi Octopus telah hadir di kota Makassar, Badung (Bali), Gianyar (Bali), Denpasar, dan Bandung. Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, Octopus telah berhasil mengumpulkan lebih dari 300 ton kemasan daur ulang di tiga wilayah operasi mereka. Untuk info lebih lanjut mengenai layanan/pendaftaran Octopus Indonesia, dapat dilihat di akun Instagram @octopus.ina. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved