Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SIAPA yang tidak kenal Martha Tilaar? Seorang tokoh penting yang kiprahnya terkenal di dunia kecantikan perempuan. Martha memiliki empat orang anak, salah satunya bernama Wulan Tilaar, yang digadanggadang menjadi penerus sang ibu.
Di usianya yang masih muda, Wulan sudah mulai dipercaya untuk memegang tanggungjawab yang cukup besar di beberapa perusahaan milik keluarga. Sejak kanak-kanak, ia kerap diajak ibunya untuk pergi ke acara-acara formal dan bertemu dengan orangorang di bisnis kecantikan.
“Ketika saya didaulat menjadi pengganti ibu, pastinya terbebani, tapi di situ saya mengalami banyak hal dalam kehidupan untuk menyikapi bagaimana beban ini,” tutur Wulan kepada Media Indonesia saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa (12/4).
Dengan dibalut padanan busana hitam putih, Wulan lalu dengan lugas menceritakan kisah-kisah perjalanannya, hingga akhirnya dia bisa
menjadi seperti saat ini. Tidak lain dan tidak bukan sebabnya adalah kuasa Tuhan. “Meski awalnya terbebani, tapi karena itu panggilan saya, rasa beban itu hilang. Saya bisa belajar mengelola perusahaan,” ujarnya.
Saat ini, ia tengah menempati posisi penting sebagai Direktur Utama PT Cantika Puspa Pesona, anak usaha dari Martha Tilaar Group. Sebagai wanita dengan peranan penting, ia sungguh bersyukur.
Sebab, tidak ingin melupakan sejarah, apa yang dicapainya saat ini, tidak lepas dari peran RA Kartini yang memperjuangkan
emansipasi wanita di masanya.
“Bayangkan, di zaman itu sudah ada wanita yang memiliki pandangan visioner, beruntung sekali kita,” tuturnya. Di era modern ini, menurut Wulan, perempuan sudah berkembang luar biasa. Dengan diberkahi kemampuan multitasking, perempuan bisa melakukan dan menyelesaikan berbagai hal dalam satu waktu. Meski begitu, sebebasbebasnya perempuan melakukan apapun di era modern ini, jangan sampai mereka melupakan kodratnya sebagai perempuan.
“Peranan wanita diciptakan sebagai ibu dan isteri. Itu yang kadang terlupa dan kebablasan, sudah mandiri tidak butuh lelaki. Sehingga, esensi sebagai wanita, berkurang. Jangan mengecilkan pasangan, harus saling menghargai satu sama lain.”
Menyambut Hari Kartini pada 21 April ini, menurut Wulan, hal yang bisa dilakukan untuk merayakannya di era modern adalah dengan
mengingat dan menghargai perjuangan sosok Kartini tersebut dalam membebaskan perempuan dari belenggu tradisi. Sebab, perempuan di era modern ini tidak akan ada tanpa Kartini.
Tidak akan ada perempuanperempuan yang menempati posisi teratas dalam sebuah kepemimpinan di pemerintahan. “Indonesia tidak bisa
memiliki Presiden wanita kalau Kartini tidak berjuang," ucapnya.
“Menurut saya, Indonesia ini cukup memiliki support system untuk wanita berkembang. Banyak wanita yang menjadi role model, di dunia usaha pun, kita lihat, pegiat-pegiat UKM pun mayoritas wanita, pintar mengatur usaha. Wanita kalau tidak ada yang membatasi, ini
luar biasa. Apalagi dengan bantuan teknologi zaman sekarang,” terang Wulan penuh semangat.
Ia mengakui, memang di zaman serba maju ini, pasti ada pergeseran peran perempuan. Namun hal itu bisa diatasi apabila, kembali lagi, wanita mengingat esensi mereka. “Pasti bisa menyelaraskan, bisa menyeimbangkan apa yang kita mau dan tanggung jawab kita. Yin dan Yang.”
Kontribusi untuk perempuan Indonesia
Menurutnya, sosok perempuan adalah sosok yang istimewa. Sehingga, banyak yang ia lakukan bersama dengan Martha Tilaar untuk perempuan Indonesia, baik dalam kecantikan dan kesehatan mereka.
Sebab, Martha Tilaar percaya, bahwa kecantikan sejati merupakan perpaduan yang seimbang antara kecantikan lahiriah dan batiniah. “Dalam bahasa Jawa kuno, istilahnya Rupasampat Wahyabyantara,” ungkapnya.
Sehingga, dengan menerapkan konsep tersebut, pihaknya berusaha untuk menyediakan produk yang dapat memenuhi aspek kecantikan dan kesehatan perempuan, mulai dari skin care, jamu, kosmetik, serta layanan perawatan tubuh seperti spa, yang dapat membantu perempuan tetap cantik lahir dan batin.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan atas kesadaran ibunya, Martha Tilaar, untuk mempercantik kaum perempuan. Ibu Martha menekankan pentingnya empowering women (pemberdayaan perempuan), yang dijadikan salah satu dari empat pilar perusahaan. Hal itu diwujudkan dengan memberikan keterampilan dan membuka lapangan kerja terutama bagi kaum perempuan, melalui Puspita Martha Internasional Beauty School dan Martha Tilaar Training Centre, dan seiring dengan itu, turut menggali serta memanfaatkan kekayaan alam dan nusantara untuk kecantikan dan kesehatan perempuan.
Tidak hanya itu. Dukungan pun juga diberikan dengan penyediaan berbagai macam produk yang sesuai dengan kebutuhan perempuan. “Di Martha Tilaar Group, kami memiliki rangkaian produk yang mendukung kecantikan dan kesehatan perempuan untuk berbagai siklus kehidupan, mulai dari bayi hingga usia senja dan menopause,” terang wanita lulusan desain grafi s di College of Mount St Joseph-Cincinnati, Amerika Serikat ini.
Tentunya, untuk menyediakan produk-produk tersebut tidak lepas dari berbagai inovasi yang dilakukan oleh Martha Tilaar Group. Misalnya dengan memadukan kearifan lokal bangsa, terutama penggunaan tanaman untuk kecantikan dan kesehatan. Didukung dengan
hasil riset yang dalam dan penggunaan teknologi yang mutakhir.
Melalui inovasi tersebut, Martha Tilaar Group berusaha menghasilkan produk yang cocok digunakan oleh kaum perempuan, khususnya perempuan Indonesia.
Riset membuat Martha Tilaar Group lebih mengerti perempuan, yakni dengan menyesuaikan produk-produk kecantikan sesuai dengan kondisi
kulit perempuan. Wulan mencontohkan, semisal untuk produk-produk tropikal, sudah disesuaikan dengan jenis kulit perempuan Indonesia dan keadaan iklim di Indonesia, yakni negara tropis.
Produk tersebut diluncurkan dalam produk Sariayu Putih Langsat, Sariayu Tren Warna, dan produk perawatan Martha Tilaar Salon Day Spa. Sementara itu, untuk produk-produk jamu, tentunya sudah disesuaikan dengan kebutuhan gaya hidup masa kini yang lebih praktis. Contohnya, produk-produk jamu yang sudah dikemas dalam bentuk kaplet, seperti kaplet susut perut dan sebagainya, dan paket perawatan pascabersalin yang sudah dalam bentuk lotion.
“Ke depannya, kami akan konsisten menciptakan produk-produk terbaik untuk kaum perempuan, yang bisa menjawab kebutuhan mereka tanpa melupakan identitas dan ciri khas yang merekamiliki,” ucapnya.
Lebih lanjut, perempuan yang bercita-cita mendirikan toko merchandise yang produknya merupakan hasil desainnya sendiri inipun menjelaskan, dengan berbagai keunikan yang dimiliki oleh perempuan, baik itu dari segi fi sik, pemikiran, maupun cara pandang, hingga siklus hidup. Keunikan-keunikan ini membuat Martha Tilaar Group semakin bersemangat untuk terus berinovasi.
Misalnya dengan mengeluarkan produk khusus untuk perempuan berhijab. Wulan menjelaskan, perempuan memiliki siklus hidup yang unik, yang membutuhkan perawatan dan perhatian tersendiri, contohnya perawatan untuk remaja pasti berbeda dengan perawatan saat masa hamil dan melahirkan.
Selain itu, dengan perkembangan zaman saat ini, tidak sedikit perempuan yang mengurus rumah tangga tapi juga aktif bekerja dan beraktivitas, dan meski sibuk, mereka tetap ingin menjaga dan merawat kecantikannya.
“Maka dari itu, kami terus berinovasi untuk menjawab tantangan itu. Misalnya dengan meluncurkan produk Caring by Biokos, wanita tidak hanya mempercantik tapi juga merawat kulit,” paparnya. Sehingga agar inovasi tersebut terwujud, pihaknya sering melakukan kolaborasi dari tim riset dan pengembangan Martha Tilaar Group dengan berbagai lembaga penelitian, institusi pendidikan, maupun organisasi internasional agar dapat menyediakan produk yang sesuai, yang memiliki identitas lokal dengan scientific approach, sehingga secara mutu dan kualitas standarnya bisa sejajar dengan brandluar.
“Dengan upaya-upaya yang dimulai dari ibu kami, saya berharap wanita Indonesia dapat mengembangkan potensi yang ada untuk melakukan apa yang kita mau, namun tanpa melupakan esensi dan peranan kita sebagai ibu dan isteri,” tandas Wulan. (Arv/S-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved