Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Pariwisata Arief Yahya menyebut Thailand dan Malaysia sebagai pesaing utama Indonesia di bidang pariwisata. Seluruh komponen masyarakat perlu berperan agar bisa ‘mengalahkan’ dua negara itu.
“Di kawasan ASEAN, negara yang terbaik menawarkan satu paket pariwisata ialah Thailand. Mereka bersatu, mulai airlines sampai pengusahanya. Dari mulai rajanya sampai cleaning service-nya kalau bicara pariwisata itu hebat,” paparnya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Tahun 2016 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Bali, Rabu (20/4).
Selain harus solid, lanjut Arief, Indonesia perlu bergerak lebih cepat mengatasi berbagai ketertinggalan di sektor pariwisata. Indonesia dinilai terlalu lelet. Padahal, saat ini, dalam persaingan bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, melainkan yang cepat akan mengalahkan yang lambat.
“Malaysia lebih kecil daripada Indonesia, tapi kita kalah dari mereka. Kita kalah dari Thailand yang lebih kecil. Bahkan kita kalah dari Singapura yang lebih kecil karena kita lambat,” sesalnya.
Untuk itu, Arief meminta PHRI untuk mendiskusikan regulasi apa saja yang dibutuhkan agar bisa dimasukkan ke paket kebijakan ekonomi ke-12.
“Mumpung mau dikeluarkan lagi kebijakan paket ekonomi ke-12 yang bisa mempercepat kita bersaing. Kalau soal kekayaan budaya, natural resources, diferensiasi, kita sangat bagus. Akan tetapi, dalam speed, kita payah,” ulas dia.
Arief mengakui kondisi itu juga tidak lepas dari pengaruh kebijakan pemerintah, misalnya aturan mengenai bebas visa. “Di Thailand dan Singapura itu, lebih dari 150 negara yang bebas visa.
Indonesia hanya 15 negara. Contoh lain kapal pesiar. Kalau mau masuk ke Indonesia minimal perlu waktu tiga minggu. Padahal, di Thailand, Singapura, dan Malaysia hanya 1 jam,” beber Arief.
Indonesia selalu mengedepankan pendekatan keamanan yang memperlambat laju pertumbuhan sektor pariwisata. “Regulasi kita harus segera dideregulasi agar kita bisa cepat secepat musuh-musuh kita. Kalau mau perang harus kenali musuh. Malaysia sedang merancang apa, Thailand juga apa, itu kita harus tahu. Karena kita berencana mengalahkan Malaysia itu dalam waktu dua tahun ke depan,” imbuh Arief. (OL/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved