Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ada Dua Macam Infertilitas, Apa Saja?

Mediaindonesia.com
27/6/2021 09:30
Ada Dua Macam Infertilitas, Apa Saja?
Drive-in seminar tentang infertilitas.(DOK Pribadi.)

SECARA medis, infertilitas alias ketidakmampuan untuk punya keturunan dibagi menjadi dua jenis. Ada infertilitas primer dan sekunder.

Dokter kandungan dan kebidanan Morula IVF Ciputat dr Ivander Ramon Utama FMAS SpOG menjelaskan bahwa infertilitas primer merupakan kondisi pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak walaupun telah melakukan hubungan seksual rutin sebanyak 2-3 kali seminggu dalam kurun waktu 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

"Infertilitas sekunder berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual rutin," ujarnya dalam Drive-In Seminar di Jakarta, Sabtu (26/6).

Menurutnya, untuk beberapa kasus infertilitas, teknologi reproduksi berbantu/bayi tabung (in vitro fertilization/IVF) menjadi salah satu upaya program kehamilan yang bisa membantu pasangan mendapatkan keturunan. Ia memaparkan lebih lanjut bahwa dari hasil konsultasi infertilitas pasien di Morula IVF Ciputat dengan faktor infertilitas terbanyak itu ada pada gangguan sperma hingga 30% pasien, kemudian endometriosis dan tuba falopi sebesar 15%, dan sisanya dari berbagai faktor.

Karena itu, lanjutnya, penting sekali pasangan suami istri melakukan konsultasi kesuburan atau BFS (Basic Fertility Screening) untuk mengetahui lebih dini kondisi fertilitas. Teknik reproduksi berbantu (TRB) atau teknik rekayasa reproduksi mempertemukan sel telur matang dengan sperma di luar tubuh manusia (in vitro fertilization/IVF) atau biasa disebut bayi tabung.

Kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke rahim istri. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran, pasangan suami istri yang mengalami infertilitas masih bisa memiliki kesempatan untuk hamil dan memiliki anak dengan menjalani program bayi tabung/IVF. Beragam teknologi canggih yang digunakan ini sangat bermanfaat memaksimalkan peluang keberhasilan program bayi tabung.

Namun demikian, ada faktor lain yang juga sangat menentukan kesuksesan bayi tabung yakni usia si calon ibu. "Tingkat keberhasilan bayi tabung bisa mencapai 70% bila dilakukan pada wanita usia muda atau berumur di bawah 35 tahun. Bagi wanita dengan usia di atas 35 hingga 38 tahun memiliki potensi 50% keberhasilan," ujar Muhammad Rizal, Senior Embryologist Morula IVF Jakarta.

Untuk pasangan yang ingin mengikuti program bayi tabung di klinik Morula IVF Ciputat saat ini lebih terjangkau dengan langsung mengikuti program promo Mid Year 2021. Dengan program ini pasangan dapat menempuh program IVF mulai dari Rp60 juta.

Masih menjadi rangkaian acara Morula Fertility Fest 2021, Morula IVF Ciputat melakukan kegiatan Drive-In Seminar untuk memberikan edukasi dan solusi tentang masalah infertilitas kepada pasangan suami istri. Drive-in seminar menjadi cara meminimalisasi risiko penyebaran covid-19.

"Konsep drive-in seminar menjadi yang pertama kali di Indonesia sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan edukasi tentang masalah infertilitas, melalui kelas Morula Fertility Talk dengan konsep yang unik. Ini tentu aman dari penyebaran covid-19 karena pembatasan kontak langsung dengan orang lain selama seminar," ujar Ade Gustian Yuwono, Managing Director Morula IVF Indonesia.

Pelaksanaan inovasi drive-in seminar di masa pandemi karena kegiatan virtual belum bisa menggantikan pertemuan tatap muka. Lewat seminar itu, interaksi narasumber dan peserta akan tetap berlangsung, tetapi dengan protokol kesehatan yang jelas sangat aman karena peserta berada di dalam mobil masing-masing. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya