Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Peredaran Antibiotik Perlu Diawasi

20/4/2016 03:10
Peredaran Antibiotik Perlu Diawasi
(Ilustrasi)

PEMERINTAH dinilai perlu mengawasi peredaran antibiotik yang saat ini masih dijual secara bebas. Pasalnya, hal itu berimbas pada kecenderungan masyarakat mengonsumsi antibiotik untuk segala jenis penyakit.

Padahal, menurut Perwakilan World Health Organization (WHO) Dewi Indriani, tidak semua jenis penyakit bisa disembuhkan dengan antibiotik. Bahkan, jika dikonsumsi berlebihan, antibiotik akan membuat bakteri kebal.

“Pemahaman masyarakat masih lemah mengenai penggunaan antibiotik. Jadi pemerintah perlu mengontrol peredarannya dengan baik,” ujarnya dalam Media Briefing Membahas Strategi Efektif untuk Menekan Bakteri Kebal Antibiotik di Jakarta, Selasa (19/4).

Studi di Thailand pada 2012 menyebutkan, lebih dari 38 ribu kematian disebabkan resistensi antibiotik. Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan mencapai US$1,3 juta per tahun. “Itu saja penduduknya hanya 70 juta, bagaimana Indonesia dengan 250 juta? Berapa besar yang akan ditanggung pemerintah, apalagi dengan adanya jaminan kesehatan nasional (JKN),” cetusnya.

Komite Pengendalian Resis­tensi Antibiotika Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kuntaman menegaskan pembelian antibiotik harus disertai resep. Hal itu untuk menjamin antibiotik yang dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Mengingat pentingnya penggunaan antibiotik secara tepat, Permenkes No 8/2015 tentang Pengendalian Resistensi Antimikroba mensyaratkan pemberian resep antibiotik sebagai salah satu syarat akreditasi rumah sakit (RS). “Kita juga ingin melatih RS rujukan nasional agar bijak dalam memberikan resep antibiotik. Untuk pendidikan kedokteran pun kita berikan pengetahuan tentang itu,” ucapnya. (Mut/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya