Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Sosial melaporkan bahwa kebutuhan layanan psikologi di Indonesia sangat urgent. Pasalnya, banyak masalah sosial yang membutuhkan pelayanan dari para psikolog.
"Tapi pada prinsipnya kebutuhan akan para psikolog ini menjadi sangat urgent karena kalau melihat secara faktual data yang kami peroleh jumlah psikolog itu jauh dari rasio," ungkap Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI terkait RUU Praktik Psikolog, Selasa (25/5).
Dia menjelaskan jumlah psikolog dari ikatan psikolog kurang lebih hanya 11.500. Angka tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia tentu tidak mencukupi. Bila dikaitkan dengan pasien yang mengalami gangguan jiwa, maka diperkiran rata-rata 1 ; 1.000 atau 1 psikolog untuk 1.000 pasien.
"Jadi kami merasakan dampaknya karena seperti banyak sekali ODGJ diperlakukan dengan tingkat kekerasan sampai pemasungan," imbuhnya.
Baca juga : BPJS-Kes Gerak Cepat Tangani Kasus Penawaran Data di Forum Online
Lebih lanjut, Harry mengingatkan bahwa keterbatasan tersebut menjadi pekerjaan rumah ke depan. Kebutuhan tenaga psikolog yang profesional dan berkualitas menjadi tantangan serius.
Kebutuhan psikolog bukan hanya di level komunitas tapi juga di Kemensos untuk memberi layanan di balai-balai rehabilitas dan panti-panti sosial. Psikolog juga dibutuhkan untuk memberi pendampingan bagi mereka yang mengalami masalah sosia, korban napsa, anak-abak yang mengalami masalah psikologi, disabiltas dan dampak dari terorisme.
"Dampak dari teroris ini pengalaman kami mebuktikan mereka sangat butuh layanan psikolog. Kondisis ini kemudian membuat Kemensos sangat bersemangat membahas RUU Praktik Psikologi," tandasnya. (OL-7)
Keluar dari zona nyaman bukan hal yang mudah, tapi penting meningkatkan kualitas hidup seseorang. Simak tips untuk keluar dari zona nyaman.
Perfeksionisme pada remaja perempuan sering kali mengakibatkan stres, tekanan berlebihan, dan keterbatasan dalam kreativitas.
Mengubah fokus dari hasil ke proses, memberikan dorongan positif, dan menetapkan tujuan realistis adalah kunci membantu anak perempuan mengelola perfeksionisme.
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
Tanamkan hal positif tentang sekolah, misalnya banyak teman untuk bermain, hindari memberikan tuntutan berlebihan pada anak.
Ibu yang mengalami baby blues diminta berusaha mengungkapkan emosi yang dirasakan kepada pasangan maupun orang-orang terdekat agar bisa segera mengatasi masalah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved