Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
KUALITAS layanan publik dari polisi lalu lintas di Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat yang kurang optimal memperburuk citra polantas di mata para pemangku kepentingan, baik instansi pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat.
Praktisi komunikasi, Aqua Dwipayana, menyimpulkan hal itu dalam disertasinya di Sidang Promosi Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, kemarin. Sidang promosi dihadiri sejumlah pejabat, antara lain Kadiv Humas Polri Boy Rafly Amar dan Bupati Bantaeng Rusli Abdullah.
Aqua menemukan sejumlah faktor yang menunjukkan tidak berkualitasnya layanan publik di Polantas Polda Jabar. Faktor-faktor yang memengaruhi realitas kualitas layanan publik dan peningkatan citra polantas di antaranya masih terjadi perilaku suap, tindak sewenang-wenang, kesadaran masyarakat yang masih kurang, dan personel polantas yang tidak komunikatif dalam membangun hubungan dengan masyarakat.
Selain itu, ada pula kinerja aparat yang masih harus ditingkatkan, terbatasnya fasilitas pelayanan, kurangnya personel, dan minimnya SDM penegakan hukum.
Untuk perbaikan kinerja dan citra Polantas Polda Jabar, Aqua menyarankan sejumlah hal. “Perlu perbaikan atau peningkatan pelayanan administrasi, penegakan hukum, optimalisasi penanganan laka lantas, penanganan pelanggaran lalu lintas dengan tegas dan integritas personel Polri,” tutur Aqua.
Ketua tim penguji, Dadang Rachmat, memberikan pertanyaan kepada Aqua sebagai promovendus apakah lebih penting kinerja atau citra. Aqua pun menjawab keduanya penting. “Kinerja dan citra penting karena keduanya saling terkait,” jawab Aqua.
Aqua menambahkan, meski temuan dalam penelitiannya menunjukkan kinerja dan citra Polantas Polda Jabar masih buruk, secara umum sudah ada upaya perbaikan kendati belum maksimal. Aqua juga menyebut pentingnya keteladanan pimpinan Polri dalam meningkatkan citra anggota Polri.
Tim penguji menyatakan Aqua lulus dengan predikat sangat memuaskan dan berhak menyandang gelar doktor. Ketua sidang Dadang Rachmat berpesan bahwa gelar doktor menyiratkan kewajiban mengembangkan ilmu bagi orang yang menyandangnya. (UKS/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved