Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Angkatan Laut Tiongkok Bantu Evakuasi Nanggala

Tri Subarkah
01/5/2021 14:39
Angkatan Laut Tiongkok Bantu Evakuasi Nanggala
KRI Bontang 907 memantau posisi KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara pulau Bali, Bali, Jumat (30/4/2021).(ANTARA)

PEOPLE Liberation Army Navy atau Angkatan Laut Tiongkok akan membantu proses evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402. Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono menyebut bantuan tersebut berawal dari tawaran Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

"Berkaitan bantuan kemanusiaan pihak Tiongkok dalam penanganan KRI Nangala-402 berupa kapal salvage. Tawaran bantuan kemanusiaan ini disambut dengan senang hati pemerintah Indonesia," kata Julius melalui pesan tertulis kepada Media Indonesia, Sabtu (1/5).

Baca juga: Menaker: Pandemi Percepat Pembangunan SDM Berkualitas

Menurut Julius, sebanyak tiga kapal salvage Tiongkok akan membantu proses evakuasi Nanggala yang berada di dasar laut. Ketiganya yaitu Ocean Salvage and Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.

Di antara ketiga kapal itu, Ocean Salvage and Yongxingdao-863 memiliki dimensi yang lebih besar dengan panjang 156x21 meter dan tinggi 7,5 meter. Julius menyebut kapal ini memiliki robot, sonar, side scane, serta boat rescue.

Sementara itu, Ocean Tug Nantuo-185 berdimensi 119x16 meter dan tinggi 6,5 meter, sedangkan Scientific Salvage Tan Suo 2 berdimensi 87,2x18 meter dan tinggi 6,5 meter.

"Ketiga kapal salvage ini memiliki kemampuan daya selam sampai kedalaman 4.500 meter," jelas Julius.

Selain Tiongkok, Julius juga mengatakan proses evakuasi badan KRI Nanggala beserta ABK yang gugur di dalamnya dilakukan TNI AL atas kerja sama SKK Migas. Ia menyebut SKK Migas akan mengoperasikan Kapal Timas 1201 yang memiliki panjang 162,3 meter, lebar 37,8 meter, dan tinggi 16,1 meter.

"Kapal ini menggunakan crane berkapasitas 1.200 MT yang cocok untuk instalasi platform konvensional," tandas Julius.

Diketahui, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4) lalu setelah mengalami musibah saat melaksanakan latihan penembakan torpedo SUT di utara perairan Bali.

Keberadaan KRI Nanggala-402 diketahui awalnya melalui multibeam echosounder KRI Rigel-933 berada di kedalam 838 meter dan diperkuat MV Swift Rescue (Singapura) melalui peralatan robot remotely operated vehicle (ROV). (OL-6)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya