Kampung KB Sasar Daerah Miskin

BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memprioritaskan daerah miskin dan tertinggal serta wilayah padat penduduk di seluruh Tanah Air sebagai sasaran program Kampung Keluarga Berencana (Kampung KB).

Hal tersebut juga sesuai dengan amanat Presiden bahwa manfaat program KB harus dapat lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat, terutama yang berada di wilayah miskin, terpencil, dan tertinggal serta wilayah nelayan.

Menurut Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty, melalui siaran pers di Jakarta, kemarin, langkah itu juga sebagai perwujudan Nawa Cita, terutama agenda prioritas ketiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

Selain itu, strategi itu sesuai dengan agenda prioritas kelima, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Surya menjelaskan, melalui Kampung KB, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menggabungkan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait.

Sektor terkait dimaksud di antaranya pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan budaya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Adanya Kampung KB akan memudahkan masyarakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya mewujudkan keluarga sejahtera yang berkualitas.

Tekad pemerintah menghidupkan kembali program KB tersebut muncul setelah melihat indikator total fertility rate/FTR (angka kelahiran total) yang berada pada kisaran angka 2,6 dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, indikator unmet need (kesenjangan antara niat perempuan usia reproduksi dan perilaku penggunaan kontrasepsi) yang masih berada pada kisaran 11,4% serta prevalensi pemakaian alat kontrasepsi pada angka 61,9%. (Try/H-1)