Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BADAK sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) betina yang ditemukan di Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada 12 Maret lalu, meninggal karena infeksi jerat tali, Selasa (5/4). Jerat yang mendera badak berama Najaq ini adalah jebakan yang dipasang warga untuk perburuan.Najaq terkena jerat itu sejak pertama kali terekam kamera jebak September 2015.
“Saat tertangkap, jerat itu sudah tidak ada, namun lukanya cukup dalam yang mengakibatkan infeksi,” ungkap Direktur Komunikasi dan Advokasi WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga, Selasa (5/4).
Sejak berhasil ditangkap, Najaq dirawat intensif oleh gabungan Dokter Hewan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Safari Indonesia, Yayasan Badak Indonesia, serta WWF Indonesia. Kondisi badak sempat dilaporkan membaik diindikasikan dengan makan yang banyak.
Namun diprediksi masih ada infeksi di kakinya akibat luka tersebut. Meskipun demikian, penyebab kematiannya baru akan diketahui setelah autopsi dilakukan. “Kami sendiri sengaja menangkap Najaq untuk melakukan perawatan tersebut, tercatat, ada 3 jebakan yang kami siapkan untuk Najaq,” tambah Nyoman.
Lokasi penemuan Najaq, lanjut Nyoman, adalah lokasi terdesak.Pasalnya, wilayah itu dikelilingi tambang, perkebunan, dan perambahan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya translokasi kepada dua badak betina lainnya yang diduga tinggal di wilayah tersebut. “Apa lagi, di daerah tersebut terdapat banyak jerat. Meskipun itu bukan jerat untuk menangkap badak, tetapi bisa saja mereka jadi hewan buruan,” papar Nyoman.
Diduga ada dua kantung populasi badak lainnya di Kutai Barat. Tim WWF Indonesia serta Kemeterian LHK percaya masih ada 15 ekor badak sumatra di Kalimantan.
Sementara itu, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian LHK Tachrir Fathoni dalam rilis yang diterima Selasa (5/4) menyatakan kematian Najaq merupakan bukti eksistensi Badak Sumatera di Kalimantan. (Ric/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved