Rumah Sakit semakin Penuh

PERKEMBANGAN pandemi covid-19 makin mengkhawatirkan. Kemarin, penambahan kasus positif memecahkan rekor terbanyak dengan tingkat keterisian tempat tidur atau bed accupancy rate (BOR) untuk pasien virus mematikan itu juga kian tinggi.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, hingga kemarin total penderita covid-19 menjadi 797.723 setelah ada tambahan 9.321 kasus positif. Penambahan itu merupakan yang paling banyak, yakni melampaui jumlah tertinggi sehari sebelumnya: 8.854 kasus.

Pasien yang sembuh juga bertambah 6.924 menjadi 657.437 orang. Pun demikian dengan yang meninggal bertambah 224 menjadi 23.520 pasien.

Akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 68.019 pada Rabu (6/1) dan total akumulasi yang telah diuji menjadi 7.713.307. Kasus positif di DKI Jakarta merupakan yang terbanyak, yakni 197.699 orang. Menyusul Jawa Timur (89.590), Jawa Tengah (88.566), Jawa Barat (92.590), dan Sulawesi Selatan (34.760)

Terus bertambahnya penderita juga membuat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit kian tinggi, bahkan beberapa rumah sakit sudah penuh. Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyampaikan hal itu kepada pers di Jakarta, kemarin.

“Tentunya kalau sudah 100% itu tidak bisa lagi ditampung sehingga ada beberapa warga masyarakat yang meminta bantuan kepada saya dan akhirnya ia harus kita alihkan ke tempat lain, termasuk ke Rumah Sakit Wisma Atlet,” kata Doni.

Dia mencontohkan, posisi BOR di DKI Jakarta untuk ruang isolasi sudah di angka 87%. Total seluruhnya ialah 7.700 bed dari 98 rumah sakit, kemudian untuk ICU sudah 84% pada kemarin sore. “Padahal, di DKI pada periode Mei yang lalu, BOR untuk total ICU di DKI jumlahnya kurang dari 600. Sekarang sudah ditambah menjadi sekitar 962.’’

Doni juga menjelaskan, RS Wisma Atlet yang berkapasitas 10 ribu tempat tidur tidak hanya menampung pasien dari DKI Jakarta, tetapi sekitar 15% sampai 17% pasien berasal dari luar kota. “Kita harus segera melakukan berbagai langkah dan upaya agar rumah sakit ini tidak penuh. Kalau penuh, itu tentu akan menimbulkan rasa khawatir dan bisa membuat panik masyarakat,” papar Doni.

Langkah paling tepat ialah membatasi kegiatan, selain mematuhi protokol kesehatan. Dia mengimbau semua pihak untuk menghentikan kegiatan yang mengumpulkan massa.

Untuk mengetahui kondisi rumah sakit, kemarin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan. Anies berbincang dengan petugas medis, seperti dokter, perawat, hingga staf. Ia juga melihat beberapa ruang ICU bagi pasien covid-19 yang masih kosong dan siap digunakan.

Kewalahan

Di Depok, Jawa Barat, 21 rumah sakit pemerintah dan swasta mendekati penuh oleh pasien covid-19. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan okupansi rumah sakit di wilayahnya sudah dalam situasi darurat, yakni menembus 90%. ‘’Okupansi ini jauh di atas standar WHO.’’

Di Daerah Istimewa Yogyakarta, rumah sakit juga mulai kewalahan menangani pasien korona. Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yuiana mengatakan penularan covid-19 akhir-akhir ini sangat tinggi. Karena itu, pembatasan aktivitas masyarakat harus segera dipastikan.

Situasi di Kota Semarang, Jawa Tengah, setali tiga uang. Jumlah penderita korona terus meningkat, bahkan kemarin mencapai 1.000 orang, tetapi tak bisa mendapat perawatan karena rumah sakit sudah penuh. Mereka tak hanya berasal dari Kota Semarang, tetapi juga dari daerah lain, seperti Demak, Grobogan, Jepara, Kendal, dan Kabupaten Semarang. (Put/KG/AS/AT/X-8)