Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Indeks Integritas Diumumkan

Melati Yuniasari
31/3/2016 03:00
Indeks Integritas Diumumkan
(ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)

HASIL pengukuran indeks integritas sekolah pada Ujian Nasioanl (UN) 2016 akan dibuka ke publik. Dari situ diharapkan pihak sekolah mengedepankan nilai integritas dan kejujuran dalam melaksanakan UN yang akan bermanfaat bagi siswa pada saat mendaftar di perguruan tinggi.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Jakarta, Rabu (30/3). Pengukuran indeks integritas sekolah pada UN itu sendiri sebenarnya sudah dilakukan tahun lalu, tapi hasilnya belum diumumkan ke publik ataupun ke orangtua siswa. “Pemerintah akan melakukan pengukuran terhadap indeks integritas sekolah pada UN tahun ini yang akan berlangsung pada 4-6 April,” tegasnya.

Indeks integritas untuk mengukur sekolah-sekolah yang melakukan penyontekan pada saat UN untuk dilaporkan. “Setelah diukur, nanti diumumkan integritas ujiannya. Jadi kalau sontek-menyontek keluar, nilai integritasnya rendah. Itu artinya kalau mau mendaftar perguruan tinggi, efeknya akan beda dalam penerimaannya dengan sekolah yang jujur,” jelasnya.

Menurut Mendikbud, pengukuran indeks integritas ini tidak hanya sebatas mencegah dan menghalangi proses terjadinya kecurangan, tapi juga untuk mengegaskan bahwa menyontek akan menimbulkan kerugian. Lebih jauh, menurut Ani­es, tingkat kecurangan akan diukur berdasarkan tingkat nasional, per sekolah, dan per kelas.
Berkenaan dengan tingkat akurasi pengukuran indeks integritas, dijelaskan Mendikbud bahwa kalau satu kelas jawabannya sama dan komputer bisa mengidentifikasi kalau si A dan B berjejer, indeks integritas rendah.


UN berbasis komputer

Upaya efisiensi pelaksanaan UN dengan memanfaatkan jaringan internet melalui ujian nasional berbasis komputer (UNBK) seperti yang diharapkan pusat sudah dilaksanakan di beberapa daerah. Meski demikian, sejumlah kendala masih terjadi.

Kemarin, Dinas Dikbud Papua terpaksa mencoret enam dari 50 sekolah yang mendaftar sebagai penyelenggara UNBK 2016 karena dinilai belum memenuhi syarat.

Sementara itu, di Surakarta, Jateng sebanyak 48 SMA menyatakan kesiap­an untuk menggelar UNBK tahun ini. Jumlah tersebut meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 11 sekolah menyelenggarakan UNBK. (Tim Media/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya