Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

GeNose UGM Dapat Izin Siap Dipasarkan

AGUS UTANTORO
27/12/2020 05:30
GeNose UGM Dapat Izin Siap Dipasarkan
(Dok.UGM/Antara/Tim Riset MI-NRC)

KABAR Gembira Datang Dari Tim Peneliti Universitas Gajah Mada  (UGM) Yogyakarta. Alat Kpendeteksi covid-19, GeNose, temuan anak bangsa itu setelah melalui serangkaian uji akhirnya mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan. Kini GeNose dapat diproduksi massal dan segera dipasarkan

Ketua tim pengembang GeNose, Prof Kuwat Triyana, mengatakan izin edar GeNose dari Kemenkes turun pada Kamis (24/12). Dalam keterangannya kepada wartawan melalui rilis tertulis, kemarin, Kuwat mengatakan setelah izin edar bernomor Kemenkes RI AKD 204010228883 diperoleh, tim akan menyerahkan GeNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai BIN dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan. Tim peneliti berharap agar dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas ini dapat memberikan dampak maksimal.

“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit, termasuk pengambilan napas sehingga 1 jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” jelasnya.

Harapan ini dapat diwujudkan, kata Kuwat, bila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran antara lain di bandara, stasiun kereta, dan tempat keramaian lainnya, termasuk di rumah sakit. Selain itu, juga ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect covid-19.

“Pada tahap sekarang ini masih belum memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi,” ujarnya.

Kuwat juga menegaskan setelah mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap bila ada 1.000 unit kelak akan mampu mengetes sebanyak 120 ribu orang sehari. Bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir Februari 2021), Indonesia akan menunjukkan jumlah tes covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.

“Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, melainkan kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi covid-19 tanpa gejala (OTG) dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan sehingga rantai penyebaran covid-19 dapat segera terputus,” papar Kuwat.

Lebih efektif


GeNose temuan tim UGM ini dinilai sangat kreatif dan efi sien. GeNose bisa mendeteksi keberadaan virus korona dengan menggunakan embusan napas dalam waktu kurang dari 3 menit.

Menurut Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro, GeNose bisa menjadi pilihan untuk deteksi covid-19, terutama bagi mereka yang kurang nyaman dengan deteksi melalui darah seperti pada alat tes cepat dan spesimen pada uji usap antigen.

“Yang paling penting hanya menggunakan embusan napas karena kalau antigen banyak orang yang mengeluhkan,” ujarnya.

Selain itu, GeNose juga diperkirakan memiliki akurasi 95% dalam mendeteksi covid-19. “Satu lagi, relatif murah mungkin Rp15 ribu per tes kira-kira,” ujar Bambang.

GeNose merupakan alat noninvasif dan menggunakan kecerdasan buatan (artifi cial intelligence) dalam menganalisis keberadaan covid-19. (AT/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya