Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTORAT Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk Januari 2021. Kendati demikian, Ditjen GTK mengingatkan pihak sekolah yang hendak menyelenggarakan PTM harus memenuhi semua persyaratan yang tertuang dalam SKB 4 Menteri.
“Kita mulai sebuah seri baru, seri webinar untuk guru kita bisa belajar, seri webinar guru belajar. Kita mengambil fokus, yaitu persiapan PTM semester genap pada Januari 2021,” kata Dirjen GTK Iwan Syahril dalam Peluncuran Seri Webinar Guru Belajar Persiapan Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap
2020/2021, kemarin.
Guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan diharapkan dapat mengikuti seri webinar ini agar semakin siap ketika melaksanakan PTM pada Januari 2021.
Webinar akan terselenggara dalam beberapa minggu ke depan dan setiap harinya ada topik tentang persiapan untuk penyesuaian yang perlu dilakukan sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang PTM di masa pandemi.
Iwan berharap guru-guru tak berhenti belajar dan melakukan penyesuaian untuk menjalankan pendidikan di tengah pandemi. “Jadi, bukan hanya kesiapan pendidikan untuk daftar periksa protokol kesehatan, melainkan proses-proses pembelajaran juga dapat dikelola dengan baik,” tutur Iwan.
PTM maupun PJJ, kata Iwan, memiliki tantangan sendiri. Untuk itu, guru mesti terus berlatih, belajar, dan melakukan penyesuaian pendidikan saat masa pandemi masih berlangsung.
Diatur ketat
Pada kesempatan tersebut Dirjen GTK menegaskan bahwa PTM pada Januari 2021 tersebut tidak bersifat wajib bagi sekolah. Pembukaan sekolah sifatnya hanya diperbolehkan.
Pasalnya, ada beragam syarat yang harus dipenuhi, baik oleh pemerintah daerah, pihak sekolah, maupun orangtua siswa. “Misal, sesuai pertimbangan secara keseluruhan, lalu pemenuhan daftar periksa oleh sekolah, dan penerapan protokol kesehatan. Supaya proses yang terjadi tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujar Iwan.
Untuk itu, sekolah harus bermusyawarah dengan pemda, kantor Kementerian Agama, dan mencapai mufakat pula dengan komite orangtua. Kesiapan fasilitas kesehatan di sekolah juga jadi hal yang wajib.
Dari hasil survei yang dibuat Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) beberapa hari lalu, rencana pemerintah mengadakan PTM pada Januari 2021 disambut ambivalensi di kalangan guru. Di satu sisi, para guru menyambut positif rencana PTM. Namun, di sisi lain, khawatir akan terbebani biaya tes usap dan kebutuhan protokol kesehatan lainnya.
Dari survei juga terlihat sebagian besar guru dilematis menghadapi kondisi selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Mereka setuju PTM pada Januari 2021 karena beberapa alasan, seperti sudah sangat jenuh selama PJJ, tidak bisa melayani siswa secara optimal, dan minimnya sarana PJJ di daerahnya. “Kesehatan dan keselamatan guru dan keluarganya termasuk para siswa adalah yang utama,” ungkap Koordinator P2G Satriwan Salim. (Medcom.id/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved