Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MASIH adanya beberapa kalangan termasuk pekerja seni yang tidak memercayai adanya pandemi covid-19 patut disesalkan. Hal ini juga menjadi tantangan besar bahwa pemahaman masyarakat terkait penyebaran dan bahaya virus korona ini belum merata.
Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan, mengatakan hal itu dalam diskusi virtual bertajuk FGD: Kebangkitan Industri Seni, Musik, dan Kreatif Menuju Mengarusutamakan Vaksin Covid-19, kemarin. "Bahkan beberapa musikus juga turut menyampaikan hal senada dalam akun media sosialnya. Ini patut disesalkan," ujarnya.
Musisi atau seniman, menurut Farhan, memiliki tempat khusus di hati dan benak masyarakat serta media sehingga apa pun yang dikatakan 'ngaco' atau benar, didengar dan berpengaruh.
Untuk itu, menurut Farhan, pemerintah harus memastikan upaya yang dilakukan berlandaskan dalam posisi krisis. "Pertanyaannya ialah apakah masyarakat merasa ini krisis? Apakah kita punya level pengertian sama?" paparnya.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengajak masyarakat disiplin dengan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan (3M) serta mencuci tangan pakai sabun secara berkala. "Prinsipnya ialah melindungi saya dan melindungi Anda," ujarnya.
Terkait vaksin, menurut Imran, yang paling krusial, yakni dari sisi usia untuk mendapatkannya. "Tentunya tenaga kesehatan terdepan yang harus dilindungi. Apabila mereka tidak terlindungi, siapa yang merawat masyarakat yang terpapar covid-19," katanya. (Fer/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved