Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Ramai-Ramai Menjadi Polisi Air

26/3/2016 02:10
Ramai-Ramai Menjadi Polisi Air
(Ilustrasi)

SEUSAI beraktivitas, Dick Allen langsung menuju kamar mandi untuk mengendurkan otot-otot di bawah pancuran air hangat.

Namun, sang istri langsung siap menegurnya karena kebiasaan Dick mandi dalam waktu yang lama.

Sang istri memang sudah hafal karena punggung Dick yang memerah karena terlalu sering berlama-lama main air panas.

Di California, Amerika Serikat (AS), kini memang makin banyak warga yang sangat memperhatikan konsumsi air keluarga seperti Nyonya Allen.

Pencetusnya pengumuman Gubernur California Jerry Brown pada 2014 tentang ancaman bencana kekeringan di wilayah itu.

Brown meminta warganya untuk berhemat air hingga 20%.

Tidak bersambut, pemerintah negara bagian itu mengambil langkah lebih keras dengan mengeluarkan lebih dari 70 ribu peringatan kepada masyarakat yang berfoya-foya memakai air.

Bahkan, pemerintah juga memberikan 20 ribu denda yang besarannya bervariasi, sekitar ratusan dolar atau kurang.

Denda ini mungkin yang akhirnya membuat warga tersentil.

Namun, para pakar di sana melihat imbauan penghematan air baru berhasil karena ada 'polisi air' seperti Nyonya Allen, yakni orang-orang yang dengan tegas mengingatkan orang-orang terdekatnya untuk berhemat air.

"Kesediaan warga California untuk mendorong satu sama lain dalam hal pengurangan penggunaan air mampu mengubah pola pikir yang sudah paten," kata ekonom yang mempelajari persoalan air di Universitas Pasifik di California, Jeffrey Michael, seperti dilansir New York Times.

Pendekatan yang dilakukan tiap-tiap 'polisi air' dapat berbeda-beda.

Jika Nyonya Allen sangat perhatian terhadap penggunaan air ketika mandi, orang lain bisa saja lebih memperhatikan konsumsi air untuk siram tanaman.

Keberhasilan California telah menular ke negara bagian dan kota lain AS, termasuk Brooklyn. Tara Lindis, seorang penulis di Brooklyn, menggunakan kasus kekeringan di California dan bagaimana warga di sana berhemat untuk membuat anak-anaknya tidak membuang-buang air.


Indonesia

'Polisi-polisi' air sesungguhnya juga sangat dibutuhkan di Indonesia. Tidak hanya untuk penghematan, tapi juga untuk menjaga sumber air itu sendiri.

Water Specialist WWF, Agus Haryanto, mengatakan masyarakat-masyarakat di kota besar juga masih sering mencemari sumber-sumber air bersih, salah satunya ialah sungai.

Mengutip data PBB, Agus menyebutkan, hampir 65 negara sudah mengalami krisis air, termasuk Indonesia.

"Di NTT membutuhkan jarak atau waktu untuk mendapatkan air bersih untuk sehari-sehari. Jadi, sumber air bersih di sana bisa berjarak puluhan kilometer dari desa. Tidak setiap desa memiliki sumber air bersih. Di Jawa, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, juga terjadi krisis air bersih," terang Agus di Bandung, Selasa (22/3).

Menurut Agus, masyarakat sudah harus sadar dengan isu krisis air yang mengancam keberlangsungan hidup manusia.

"Masyarakat harus mulai bijak menggunakan air, sedapat mungkin kita hemat, tapi kalaupun harus menggunakan, masyarakat harus memikirkan jumlah air yang ia gunakan," tambah Agus.

Senada dengan Agus, Fresh Water Leader WWF, Adi Purwoko, mengatakan masyarakat juga seharusnya bisa belajar dari tempat-tempat yang masyarakatnya masih menjaga sumber-sumber air.

Salah satunya di Bukit Rimbang Baling, Riau.

Rimbang Baling merupakan salah satu kawasan yang menjadi kunci keberlanjutan ekosistem di masa depan bagi Pulau Sumatra.

Dengan luas hanya 140 ribu hektare, Rimbang Baling memiliki 23 suku, 25 air terjun, 50 jenis mamalia, dan 170 jenis burung.

"Rimbang Baling juga merupakan kantong harimau di Sumatra," terang Adi.

Setiap desa di Bukit Rimbang Baling memiliki Lubuk Larangan.

"Lubuk Larangan adalah peraturan adat di mana masyarakat dilarang untuk memancing ikan di sungai, di luar waktu yang ditentukan bersama tokoh adat," ujar Adi.

Namun, Rimbang Baling mulai mendapatkan ancaman gangguan kawasan dengan adanya konversi lahan menjadi perkebunan sawit dan berbagai usaha pertambangan ilegal.

Oleh karena itu, WWF mulai melakukan upaya proteksi sumber air di area Rimbang Baling melalui pendekatan kepada masyarakat.

"Pendekatan di Rimbang Baling, salah satunya dalam bentuk laboratorium alam yang berfungsi untuk mengedukasi dan tes kualitas air. Inisiatif laboratorium edukasi air Bandung ini merupakan bagian dari program besar pelestarian air dan sungai yang dipusatkan di kawasan Rimbang Baling," tandasnya.(Wnd/*/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya