Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Masih Ada Daerah yang tidak Ramah Disabilitas

Faustinus Nua
19/11/2020 00:30
Masih Ada Daerah yang tidak Ramah Disabilitas
Pasien dengan kebutuhan khusus (disabilitas)(Dok. MI)

MASIH ada daerah yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas, mulai perlakuan hingga penyediaan fasilitas publik. Padahal, itu merupakan amanat undang-undang.

“Ada yang masih diskriminatif,” kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat peluncuran laman galeri virtual karya penyandang disabilitas www.creativedisabilitiesgalery.com dalam rangkaian memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2020, kemarin.

Mensos menegaskan upaya mewujudkan lingkungan yang ramah disabilitas memang tanggung jawab negara. Namun, semua pihak
seharusnya mendukung dan menghindari perlakuan diskriminatif. Bentuk ketidakramahan daerah antara lain diperlihatkan dengan minimnya fasilitas publik yang ramah disabilitas. “Seperti transportasi, itu harusnya benar-benar bisa menjadi ramah disabilitas,” lanjut Mensos.

Bentuk diskriminatif lain yang diterima penyandang disabilitas ialah minimnya peluang untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) di kementerian dan instansi di baik pusat maupun daerah.

Padahal, kata Mensos, UU Penyandang Disabilitas telah mewajibkan 2% PNS dan 1% pegawai swasta harus diisi para penyandang disabilitas. “Memang penerapannya belum maksimal. Di Kemensos, lebih dari 2% PNS adalah penyandang disabilitas, tetapi di instansi lain implementasinya kadang masih kurang,” serunya.

Namun, Juliari tetap optimistis bahwa amanat UU tersebut bisa terwujud mengingat Menteri BUMN dan Menaker telah berkomitmen
untuk menerapkan regulasi tersebut.

“Mari kita sama-sama tidak hanya menghormati, tapi menjadikan mereka penyandang disabilitas bagian dari pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” tambah Juliari.


Galeri virtual

Mengenai Creative Disabilities Gallery, Dirjen Rehabilitas Sosial Kemensos Harry Hikmat menerangkan laman itu ialah galeri virtual berisi karya-karya terbaik para penyandang disabilitas di Indonesia.

“Laman ini menjadi sarana promosi karya dan produk penyandang disabilitas, tentunya yang berkualitas. Dengan mengakses alamat tersebut, masyarakat dapat mengenal lebih dekat para penyandang disabilitas dan karya-karya mereka,” terang Harry.

Gallery virtual yang berbentuk kubah itu menampilkan berbagai macam karya dan acara seni, misalnya tari. Para pengunjung pun dapat menikmati pertunjukan atau membeli produk hasil karya disabilitas.

Selain peluncuran galeri,Kemensos membuka rangkaian kegiatan menjelang Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2020. Acara-acara seperti talk show dan creative disability awards akan diselenggarakan secara virtual karena pandemi covid-19. Semua rangkaian acara akan berlangsung 18 November-3 Desember 2020. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya