Masyarakat tidak Perlu Khawatir Soal Keamanan Vaksin Covid-19

PEMERINTAH meminta masyarakat tidak terlalu khawatir soal keamanan vaksin covid-19. Sebab, prinsip keamanan menjadi fokus utama dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19.

"Pemahaman Indonesia memang lebih baik untuk vaksin produksi Sinovac, karena Indonesia terlibat dalam uji klinis tahap ketiga. Serta PT Bio Farma akan terlibat juga dalam proses produksinya pada tahapan tertentu,” jelas Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden Brian Sri Prahastuti, Jumat (6/11).

“Kita ketahui Bio Farma dalam produksi vaksin dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dalam uji klinis vaksin, memiliki kredibilitas tinggi secara internasional," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Teken Perpres Vaksin Covid-19

Diketahui, Indonesia tengah melakukan uji klinis vaksin Sinovac. Adapun uji klinis tahap ketiga pada manusia itu penting dilakukan demi aspek keamanan dan efektivitas. Kendati demikan, vaksin yang lolos uji klinis tahap kedua sebetulnya sudah memberikan gambaran awal terkait keamanannya.

Uji klinis tahap ketiga mencakup jumlah sampel yang lebih besar, yakni sekitar 1.000-10.000. Sehingga, efek yang tidak diinginkan ataupun kejadian ikutan pascaimunisasi, potensinya relatif kecil. Pemerintah melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga resmi, yang memberikan izin edar dan memiliki persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).

Saat ini, BPOM tengah melakukan kunjungan ke pabrik Sinovac di Tiongkok. Tujuannya, melakukan penilaian proses produksi vaksin covid-19. Upaya ini bersamaan dengan uji klinis tahap ketiga di Indonesia.

Baca juga: Dipuji WHO, Vaksin Asal Rusia tidak Dilirik Indonesia

"Tentunya persetujuan akan diberikan ketika uji klinis tahap ketiga selesai dilakukan. Minimal interim report sudah diserahkan lembaga yang melakukan uji klinis tersebut," papar Brian.

Dengan fakta tersebut, Brian menegaskan masyarakat tidak perlu meragukan kesimpulan dan rekomendasi akhir uji klinis vaksin covid-19. Apalagi, proses itu juga melibatkan Indonesia In Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Pemerintah meyakini upaya mencegah penularan covid-19 ialah melalui intervensi perubahan perilaku dan imunisasi. Vaksinasi memberikan dampak langsung berupa perlindungan individu. Jika vaksinasi covid-19 mencakup minimal 75% populasi, akan menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).(OL-11)