Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SATU bulan pertama setelah serangan stroke adalah masa emas (golden period) untuk bisa mengembalikan fungsi organ pasien stroke. Karena itu, berkonsultasilah dengan dokter rehabilitasi medik sejak awal serangan stroke.
“Kalau rehabilitasi medik dilakukan setelah 6 bulan, perubahannya enggak terlalu banyak,” sebut dokter spesialis rehabilitasi medik dari RSCM Steven Setiono dalam live Instagram bersama @rscmkencana, menyambut Hari Stroke Sedunia yang diperingati setiap 29 Oktober.
Steven menegaskan stroke adalah hal yang kompleks. Karena itu, perlu ditangani dari berbagai sisi. Keberhasilan pengobatan dan terapi pun, sahut Steven, sangat bergantung pada kondisi pasien.
“Selain terapi dan konsistensi berobat, dukungan keluarga sangat penting. Saat pasien harus belajar berjalan, bicara, itu harus terus dilakukan di rumah agar terapi berhasil,” tandasnya.
Dalam kesempatan lain, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Divisi Neuromuscular FKUI RSCM Ira Mistivani menyampaikan efek berbahaya gangguan menelan (disfagia) yang dialami pasien stroke saat serangan terjadi. Lebih dari 50% penyintas stroke mengalami gangguan ini. Disfagia umumnya bisa kembali normal dalam waktu 7 hari, tapi ada juga yang malah menetap.
“Disfagia merupakan salah satu komplikasi stroke yang menyebabkan pasien sulit mengunyah dan menelan. Bahayanya cukup besar karena bisa membuat pasien tersebut kekurangan nutrisi dan mengalami peradangan pada paru-paru,” kata Ira, Rabu (21/10).
Gangguan ini dapat dikenali dengan beberapa gejala yang muncul, seperti halnya sering berdeham, suara menjadi serak, tersedak, batuk, dan tidak bisa menelan air liur.
Untuk mengatasinya, kata Ira, perlu dilakukan oral hygiene atau menjaga kebersihan mulut, duduk tegak saat makan dan minum, menengok ke satu sisi agar jalan napas lebih aman, dan makan dengan perlahan dan sedikitsedikit untuk meminimalkan percikan ke jalan napas.
Pasien juga disarankan melakukan latihan untuk menguatkan otot-otot menelan seperti shaker exercise, manuver hyoid lift, effortful swallow, supraglottic swallow, dan manuver super supraglottic swallow. (Ata/Wan/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved