Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENELITI dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dwi Listyo Rahayu berhasil menemukan empat spesies baru kepiting dari perairan di wilayah Timur Indonesia.
Dikutip dari akun Instagram LIPI, spesies baru kepiting Typhlocarcinops lapillus diperoleh dari risetnya di Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Ini adalah koleksi baru tahun 1994 yang ditemukan Dwi Listyo Rahayu. Spesies yang ditemukan berjenis kelamin betina seukuran 4,5 x 2,8 mm.
Penamaan lapillus berasal dari bahasa Latin yang berarti batu mulia kecil. Itu sesuai dengan ciri fisiknya yang bertubuh kecil, halus dan mengkilat berwarna putih seperti perhiasan kecil. Tidak ada bulu maupun duri di badan T. lapillus.
Selanjutnya, Dwi Listyo Rahayu menemukan spesies baru bernama T. hirtus di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hirtus berasal dari bahasa latin yang artinya berbulu banyak. Koleksi ini didapatnya pada 2004-2009.
T. hirtus merupakan spesies pertama yang tinggal di area pasang surut. Spesies ini ditemukan di antara lamun pada substrat lumpur berpasir di beberapa wilayah Pulau Lombok, antara lain Kuta, Sekotong, Teluk Kombal, Jerowaru, dan Medana. Ciri-cirinya, tubuh dan kaki berbulu tebal.
Spesies ketiga dan keempat kepiting yang baru adalah T. robustus dan T. raouli dari Timika, Papua yang ditemukan dari penelitiannya pada 2000-2002.
Dwi Listyo Rahayu berkisah, T. roburtus ditemukannya pada 19 April 2000. Spesies yang ditemukan adalah satu kepiting jantan berukuran 8,5x6,5 mm di perairan Laut Arafura, Papua. Nama robustus berarti kokoh. Dari bentuh tubuhnya, memang kepiting ini terlihat kokoh dan kuat.
Sama-sama berasal dari Timika, spesies baru kepiting keempat T. raoli memiliki tubuh berbentuk persegi panjang dengan capit langsing dan berbulu halus. Nama raoli diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap Raoul Serene, seorang ahli kepiting dari Prancis yang memelajari kepiting dari kelompok ini.
Dari 14 spesies T. raoli yang ditemukan, dua di antaranya adalah satu kepiting jantan berukuran 6,5 x 4,4 mm pada 2 November 1999 dan satu kepiting betina berukuran 6,0 x 4,0 mm pada 27 Oktober 2000.
"Proses deskripsi dan pemetaan spesies baru memang umumnya membutuhkan waktu lama untuk memeriksa keberadaan spesies-spesies tersebut di berbagai museum-museum di seluruh dunia," tulis Biro Kerja Sama Hukum dan Humas LIPI dalam Instagramnya. (H-2)
Gubernur DKI Pramono Anung mengapresiasi proses konsolidasi yang dilakukan kedua bank sebagai bentuk nyata kepatuhan terhadap regulasi, sekaligus wujud kolaborasi antarwilayah.
Maluku ekspor perdana 419 kg kerang hidup ke Thailand. Momentum dorong ekonomi daerah dan buka peluang pasar ekspor komoditas laut unggulan.
Riset-riset aplikatif, mulai dari produk pangan hingga inovasi probiotik mendukung sektor perikanan di Maluku Utara.
Menteri Brian menekankan pentingnya gotong royong lintas sektor dalam memajukan sumber daya manusia.
Selain meningkatkan pemahaman tentang K3, IWIP juga menyelenggarakan lomba-lomba dan kegiatan untuk mempererat kebersamaan antarkaryawan.
Ketua Umum Kadin Provinsi Maluku, Sam Latuconsina mengatakan bahwa gugatan ini dilakukan untuk memperjuangkan kestabilan dan keberlanjutan ekonomi Indonesia.
Kehadiran Fornas menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong budaya berolahraga di tengah masyarakat.
Peserta Epic Aqua Badminton Cup tidak hanya berasal Lombok dan wilayah NTB, peserta juga datang dari berbagai kota besar lainnya seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, bahkan Jakarta
PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) buka suara mengenai penjualan Pulau Panjang di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan upaya evakuasi wisatawan asal Brasil yang terjatuh di Gunung Rinjani terkendala faktor cuaca.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, memberikan perhatian serius atas insiden jatuhnya seorang wisatawan asal Brasil, Juliana (27), ke dalam jurang di Gunung Rinjani.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved