Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
AIR merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sayangnya, masih sedikit orang yang sadar untuk menjaga lingkungan. Selain itu, pemanfaatan air yang berlebih juga tidak diimbangi dengan pembangunan sumur resapan.
Padahal dengan kondisi saat ini, banyak sumber air yang sudah tercemar limbah. Untuk itu Danone-AQUA berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Plustik (PT Oriplast) menghadirkan inovasi baru solusi daur ulang plastik non ekonomis sekaligus dukung upaya konservasi air berupa Sumur Resapan Bijak Berplastik sistem bongkar pasang.
Baca juga: Rp7 Miliar untuk Sumur Resapan
Sumur resapan tersebut berfungsi untuk meresapkan air untuk mengembalikan cadangan air tanah, serta mencegah air melaju kencang ke dataran rendah yang berpotensi menjadi penyebab banjir. Sumur resapan Bijak Berplastik terbuat dari plastik non ekonomis, atau jenis plastik dengan nilai ekonomi rendah (low value) seperti kresek hitam, plastik kemasan berlapis banyak (multilayer), popok (diapers) dan lembar kertas aluminium (alumunium foil).
Keberadaan dan pembangunan sumur resapan sangat penting mengingat data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan telah terjadi 748 kejadian banjir di Indonesia sejak Januari hingga September 2020. Di sisi lain, Indonesia juga sering mengalami kekeringan di musim kemarau yang salah satunya diakibatkan kurangnya infiltrasi air kedalam tanah.
Untuk itu dibutuhkan pembangunan sumur resapan baik di daerah, hulu, tengah, maupun hilir, yang dapat menampung debit air disaat musim hujan dan meresapkannya kembali sebagai cadangan air tanah. Faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya hal tersebut adalah belum terkelolanya sampah dengan baik, salah satunya adalah plastik non ekonomis.
“Sumur resapan Bijak Berplastik ditargetkan mampu meresapkan air sebanyak 16 m3 per hari hujan dan konstruksinya mampu menyerap 150 kg sampah plastik non ekonomis. Bentuk knock down merupakan perbaikan dari sumur resapan konvensional supaya mampu meresapkan air lebih banyak dengan konstruksi yang lebih kuat dan tahan lama, serta membuat proses pembuatan dan pemasangannya menjadi lebih praktis sehingga memudahkan proses mobilisasi,” kata Vera Galuh Sugijanto, Vice President General Secretary Danone Indonesia.
Proses pembuatan sumur resapan ini juga sudah diuji secara fisik, mikroplastik, maupun material, melalui laboratorium tersertifikasi untuk memastikan bahwa seluruh bahan yang digunakan tidak memberikan dampak kepada lingkungan. “Untuk itu, Inovasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan solusi dan menjawab beberapa tantangan sekaligus yaitu isu pengelolaan plastik non ekonomis dan upaya menampung cadangan air tanah serta mengurangi resiko banjir.”
Vera mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong kolaborasi yang inovatif untuk berkontribusi mendukung pemerintah mengatasi permasalahan sampah plastik dan keberlanjutan sumber daya air di Indonesia.
Sementara itu, Prof. Dr. Arif Satria, SP, MSi, Rektor Institut Pertanian Bogor mengatakan sumur resapan Bijak Berplastik merupakan produk inovatif yang perlu diketahui oleh semua pihak. “Bentuk-bentuk kolaborasi lintas sektor untuk menghasilkan produk inovatif yang bisa menyelesaikan dua masalah sekaligus, yaitu sampah kemasan plastik nonekonomis dan juga mengurangi banjir ini perlu terus didorong. Pemerintah, baik pusat maupun daerah perlu mengetahui dan mengaplikasikan secara luas di kawasan pemukiman masyarakat maupun di daerah hulu sungai. Diharapkan, inovasi ini dapat mengurangi risiko banjir yang selama ini selalu menjadi ancaman di saat musim hujan tiba.”
Bhima Aries Diyanto, Komisaris PT. Oriplast Jaya Perkasa berharap respon positif, terutama dari pemerintah terhadap sumur resapan Bijak Berplastik, mengingat model kerjasama/ kolaborasi banyak pihak adalah langkah efektif mengatasi tantangan dan peluang pengelolaan plastik nonekonomis.
“Semua paya pengendalian pengendalian sampah plastik non ekonomis dan sekaligus konservasi air selama ini menjadi tantangan banyak pihak, baik pemerintah maupun dari kalangan industri. Melalui kolaborasi Bersama Danone–AQUA dan IPB ini, kita dapat menemukan solusi inovatif bersama,” ujar Bhima. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved