Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kurikulum FISIP Dituntut Lahirkan Sociopreneur

PS/H-1
05/10/2020 05:30
Kurikulum FISIP Dituntut Lahirkan Sociopreneur
Pratikno, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.(MI/Puji Santoso)

TUGAS besar ilmu-ilmu sosial dan humaniora ialah memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat. Dalam perkembangannya kedua bidang ilmu yang biasanya bernaung di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) di perguruan tinggi dituntut menciptakan sarjana yang mau membuka diri dan belajar  di luar ilmu sosial.

Untuk menuju ke sana, fakultas ilmu-ilmu sosial sudah saatnya mereformasi besar-besaran kurikulum mereka untuk mengakomodasi lulusan yang mampu menjadi pemimpin dan wirausaha sosial (sociopreneur) serta menjadi perekat sosial.

Pemikiran tersebut dikemukakan Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Pratikno pada webinar bertema Sociopreneur sebagai pemberdayaan masyarakat berbasis keilmuan, yang digelar Forum Dekan Ilmu-Ilmu Sosial Se-Indonesia.

“Mindset yang harus diciptakan adalah para lulusan ilmu-ilmu sosial dan humaniora itu harus mampu menguasai bidang-bidang disiplin ilmu lain seperti bidang digital sains karena masa saat ini adalah era digital. Seorang sociopreneur itu harus punya smart digitalpreneur sehingga mindset dosen pun harus berubah,” kata Pratikno.

Sociopreneur atau wirausaha sosial ialah wirausaha berbasis bisnis dengan misi utama menciptakan social impact, yang meningkatkan harkat dan taraf hidup masyarakat. Menurut Pratikno, ada keharusan FISIP melakukan perubahan kurikulum itu karena tuntutan lainnya bahwa lulusan mereka harus punya karakter.

Dalam menanggapi hal itu, Dekan FISIP Universitas Sam Ratulangi, Manado, Novie R Pioh menyambut baik tawaran Pratikno itu dan berharap, para dekan FISIP se-Indonesia harus menyamakan pandang­an terlebih dahulu. Dekan FISIP Universitas Sumatra Utara, Medan, Muryanto Amin juga menyatakan FISIP USU siap melakukan perubahan kurikulum besar-besaran. “Paling tidak, 2021 sudah kita coba praktikkan,” kata Muryanto.

Menurut Muryanto upa­ya ilmu-ilmu sosial berkolaborasi dengan ilmu lainnya merupakan tantangan yang harus dikelola secara baik. (PS/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik