Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KABAR duka datang dari keluarga mantan menteri agama RI (1998-1999) Prof Abdul Malik Fadjar. Sosok yang juga aktif di Persyarikatan Muhammadiyah itu dikabarkan meninggal dunia pada malam hari ini, Senin (7/9) pukul 19.00 di RS Mayapada Kuningan, Jakarta, pada usia 81 tahun karena sakit.
Berita tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti. "Ya beliau wafat pukul 19.00," ujarnya kepada Media Indonesia di Jakarta, Senin (7/9).
Menurutnya, sosok Prof. Abdul Malik adalah seorang tokoh Muhammadiyah yang sangat hebat, gigih, dan hidup sederhana. Juga seorang teladan bagi warga Persyarikatan, umat, dan bangsa.
"Muhammadiyah sangat kehilangan. Yang selalu beliau tekankan sungguh-sungguh bekerja, berislam secara luas dan luwes," kenangnya.
Baca juga: Malik Fadjar Meninggal Dunia, Muhammadiyah Berduka
Prof. Abdul Malik Fadjar, imbuh Abdul Muti, selalu menyampaikan bahwa Muhammadiyah itu besar, dan jangan dibawa ke gang dan jalan yang sempit. "Beliau adalah seorang yang sangat cinta ilmu. Promotor disertasi saya," tutup Abdul Mu'ti.
Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah dan Sekjen Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan Prof Abdul Malik Fadjar adalah seorang pejuang pendidikan yang dikenal gigih dan tidak pernah mengenal lelah serta selalu optimis.
"Berkat ketekunannya dia bisa membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal di negeri ini yang tidak hanya megah dan indah tapi juga maju dan modern," tuturnya.
Selain itu, dingkatnya Prof. Abdul Malik Fadjar menjadi menteri agama pada era kepemimpinan Presiden BJ. Habibie dan kemudian menjadi menteri pendidikan pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri, menurutnya tidak terlepas kaitannya dengan keberhasilan Prof. Abdul Malik di dalam memajukan kampus yang ia pimpin.
"Di samping kiprah beliau di organisasi muhammadiyah yang telah banyak melahirkan kader muda yang tangguh dan handal. Prof. Dr. Muhadjir Effendi yang sekarang Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan adalah salah seorang kader dan anak didiknya," ucapnya.
Dengan kepergian Tokoh kelahiran Yogyakarta, 22 Februari 1939 itu, imbuhnya, warga muhammadiyah merasakan kehilangan karena sosoknya menjadi pemberi inspirasi bagi generasi dibawahnya dan tempat untuk bertanya agar juga bisa berbuat serupa dengan yang telah beliau lakukan.
"Saya berani berkata bahwa sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah adalah banyak terinspirasi oleh karya agung dari beliau berupa universitas muhammadiyah malang yang beliau tinggalkan," ucapnya.
Salah satu pesan yang selalu diingat, ujarnya, ialah apabila ingin mengurus dan memajukan perguruan tinggi, maka tekunilah dan uruslah secara bersungguh-sungguh. (OL-4)
Jenazah almarhum Reynanda Primta Ginting saat ini berada di rumah duka di Pancur Batu dan akan dilaksanakan acara adat penguburan.
Kabar duka itu mengejutkan mengingat Jota baru saja tampil membela Portugal dalam ajang UEFA Nations League dan merayakan kemenangan gelar bersama Ronaldo dan rekan-rekan setim lainnya.
Pria berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia di salah satu penginapan di Jalan Maribaya, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pihaknya terus menghimbau para jemaah haji asal Babel untuk tetap menjaga kesehatan.
Informasi mengenai kepergian almarhum disampaikan langsung oleh Kepala Seksi Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), Endang Sry Wahyu.
Para korban kemudian dibawa ke RS Ibnu Sina, RSUD Padang Panjang, dan puskesmas terdekat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved