Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jokowi Ingatkan RS Layani Pasien KIS

Agus Utantoro
05/5/2015 00:00
Jokowi Ingatkan RS Layani Pasien KIS
(ANTARA/Maulana Surya)
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengimbau para pemegang kartu Indonesia sehat (KIS) untuk mendapatkan layanan kesehatan secara berjenjang, atau terlebih dulu ke puskesmas sebelum ke rumah sakit (RS).

"Jangan hanya karena batuk-batuk flu langsung ke rumah sakit, ke puskesmas dulu saja," ungkap Presiden ketika peluncuran KIS dan kartu keluarga sejahtera (KKS) serta kartu Indonesia pintar (KIP) tahap kedua, di Desa Taman Martani Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, kemarin.

Presiden menambahkan, jika memang sakitnya berat, dokter di puskesmas akan memberikan rujukan untuk ke RS.

"Jika semua masyarakat langsung datang ke rumah sakit, jumlah pasien bisa penuh dan akhirnya tidak terta-ngani dengan baik," jelas Presiden.

Pada acara itu, ikut mendampingi Presiden, Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta sejumlah menteri Kabinet Gotong Royong.

Turut hadir Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Dirut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.

Pada kesempatan itu, Presiden juga berjanji segera memperbaiki layanan kesehatan bagi pemegang KIS.

Pasalnya, ia tidak menutup mata masih ada pelayanan yang belum baik dan itu akan segera dibenahi Menteri Kesehatan (Menkes).

Selain itu, Presiden mengakui masih banyak rumah sakit dengan dokter dan perawat yang belum memberi pelayanan ramah kepada pasien pemegang KIS.

Oleh karena itu, Jokowi meminta agar masyarakat melaporkan kepada pemerintah, terutama Menkes, apabila tidak mendapatkan pelayanan yang baik dari rumah sakit.

"Kalau di rumah sakit (pasien) tak dilayani dengan baik oleh perawat atau dokter, tolong (rumah sakit) dilaporkan ke Bu Menkes. Yen mboten mandhi (kalau tidak mempan), baru dilaporkan ke saya," papar Jokowi.

Ia menyatakan tidak ingin ada rakyat yang dilayani tidak baik oleh rumah sakit karena membawa KIS.

"Ini juga bayar. Negara yang bayar. Jadi, mboten gratisan (tidak gratisan)," pungkas Presiden.

4,4 juta KIS
Pada kesempatan itu, Presiden secara simbolis membagikan KIS kepada 4.414 peserta penerima bantuan iuran (PBI) di Sleman dan selanjutnya 1.646 PBI di Klaten.

Selain kedua kabupaten tersebut, ada 10 kabupaten/kota madya se-Indonesia yang serentak mendapat giliran peluncuran KIS, KIP, dan KKS tahap kedua, kemarin.

Mereka ialah Belitung Timur, Bangka Belitung, Kota Jambi, Jambi, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Karawang, Jabar, Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Jatim, Jayapura, Papua, dan Manokwari, Papua Barat.

"Pembagian KIS langsung oleh Presiden ini merupakan perhatian khusus Presiden terhadap distribusi KIS pada segmen PBI," ungkap Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris.

Sebelumnya, peluncuran perdana KIS segmen PBI, KIP, dan KKS dilakukan pada 3 November 2014.

Dengan begitu, lanjut Fachmi, hingga saat ini, KIS untuk segmen PBI yang terintegrasi bersama KIP dan KKS telah terdistribusikan lebih dari 4,4 juta kartu di 18 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Kami harap dengan memegang KIS, masyarakat bisa memperoleh pelayanan kesehatan secara komprehensif pada fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," tukas Fachmi. (Tlc/FR/JS/Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik