Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Berkunjung ke Tiga Benteng di Ternate

Basuki Eka Purnama
08/3/2016 23:34
Berkunjung ke Tiga Benteng di Ternate
(ANTARA)

TERNATE terkenal dengan sebutan Kota Seribu Benteng karena banyaknya jumlah benteng peninggalan era kolonialisme di kota tersebut. Banyaknya jumlah benteng itu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dalam kunjungan ke Ternate untuk melihat fenomena alam gerhana matahari total (GMT) yang terjadi pada Rabu (9/3), Media Indonesia menyempatkan untuk mengunjungi tiga benteng yang ada di kota di Maluku Utara itu.

Benteng pertama yang dikunjungi adalah Benteng Kalamata. Benteng ini dibangun oleh Portugis pada 1540.

Benteng Kalamata juga dikenal dengan nama Benteng Kayu Merah karena berada di Kelurahan Kayu Merah, Ternate Selatan. Waktu dibangun Portugis, benteng itu diberi nama Santa Lucia.

Menurut Pak Koroy, pemandu wisata yang mendampingi Media Indonesia, nama Kalamata berasal dari nama Pangeran Kaicil Kalamata, kakak Sultan Ternate Madarsyah. Benteng Kalamata ini berdiri menghadap ke selat yang menghubungkan Ternate dan Tidore. Jadi, jika Anda berdiri di benteng tersebut, Anda bisa melihat Tidore, seperti yang Anda lihat di mata uang Rp1.000.

Benteng kedua yang didatangi adalah Benteng Oranje. Benteng adalah lokasi pusat kegiatan melihat gerhana matahari total di Ternate. Sejumlah tenda terlihat telah disiapkan di benteng itu.

Di Benteng Oranje, ada makam seorang anak perempuan perwira Belanda yang tewas di Ternate. Makam itu menjadi salah satu obyek yang dikunjungi di benteng itu.

Benteng Oranje juga merupakan penjaga bagi Sultan Mahmud Badaruddin asal Palembang yang dibuang ke Ternate. Sultan Mahmud Badaruddin menghabiskan sisa hidupnya dan akhirnya dimakamkan di Ternate.

Benteng ketiga yang dikunjungi adalah Benteng Tolucco. Benteng peninggalan Portugis ini memiliki pemandangan laut dengan latar belakang Halmahera, Tidore, dan Aitara.

Benteng-benteng yang ada di Ternate dibangun bukan hanya untuk menangkal serangan lawan melainkan juga untuk mengawasi pergerakan Sultan Ternate. Jadi, jika Anda berkunjung ke Ternate, sempatkan berkunjung ke benteng yang ada di kota ini. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik