Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

FKUI Studi Penggunaan AI untuk Deteksi Covid-19

Ihfa Firdausya
17/7/2020 19:27
FKUI Studi Penggunaan AI untuk Deteksi Covid-19
Ilustrasi Artificial Intelligence(123rf)

FAKULTAS Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melakukan kerja sama penelitian penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk mendeteksi pasien covid-19. Kerja sama dilakukan antara FKUI, RSCM, dan RSUI dengan Delft Imaging Belanda.

Penelitian multidisiplin ini menggunakan sistem CAD4COVID (Computer-Aided Detection for COVID-19). Sistem yang dikembangkan oleh Delft Imaging System ini berguna untuk mendeteksi covid-19 dengan teknologi AI melalui foto rontgen dada.

Menurut dr. Eric Daniel Tenda yang merupakan Chief Investigator Tim Peneliti, studi ini diberi nama "The FIGHT COVID-19 STUDY" sesuai semangat perjuangan melawan pandemi covid-19.

Saat ini, penelitian telah merampungkan tahap pertama dari dua tahap yang akan dilalui. Tahap pertama tersebut adalah studi validasi.

"Di mana kami melihat skoring AI ini untuk pneumonia pada subjek terduga dan terkonfirmasi covid-19," kata Eric dalam Webinar bertajuk “Artificial Intelligence (AI) untuk Deteksi Pneumonia COVID-19”, Jumat (17/7).

"Sedangkan tahap kedua adalah studi diagnostik, di mana kami mencoba untuk membuat suatu model prediksi berdasarkan monitoring efektivitas penggunaan AI pada foto rontgen dada, dibandingkan juga dengan uji RT-PCR pada pasien dengan kasus covid-19," jelasnya.

Eric mengungkapkan bahwa pemeriksaan menggunakan RT-PCR masih memilki keterbatasan dari segi sensitivitas. Sensitivitasnya disebut hanya 30-60 persen untuk mendeteksi kasus awal.

Karena itu, dibutuhkan suatu piranti atau modalitas diagnosis untuk membantu tata laksana pasien terduga covid-19.

"Maka untuk itu dibuatlah suatu fast-track development untuk AI detection covid-19 dengan menggunakan X-Ray Images," kata Eric.

Penelitian ini bertujuan untuk membantu tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani pasien covid-19 di Indonesia melalui penerapan skoring AI yang dapat digunakan sebagai alat penapisan.

"Jadi diharapkan bahwa studi ini bisa menjadi jawaban terhadap kebutuhan proses pelayanan sampai di daerah karena The FIGHT COVID-19 ini softwarenya bisa tersedia offline," katanya.

Dia menjelaskan, nantinya, dari algoritma yang dikembangkan oleh Delft Imaging dan Thirona, dilakukan normalisasi gambar berdasarkan foto rontgen. Lalu, secara otomatis software akan melakukan segmentasi dari foto rontgen yang sudah ada.

"Kemudian akan dilakukan texture analysis melihat dengan lesi berdasarkan warna heat map untuk menentukan di mana ada lesi tersebut, dan juga akan melakukan kuantifikasi dalam bentuk persentase," tuturnya.

Setelah itu, barulah bisa dilihat berapa persen area dari paru yang kemudian sesuai dengan gambaran covid-19.

The FIGHT COVID-19 STUDY ini merupakan penelitian klinis pertama di Indonesia tentang Penggunaan Artificial Intelligence dalam pelayanan pasien COVID-19 yang melibatkan para ahli dari FKUI-RSCM. Nantinya ini akan diaplikasikan di RSCM dan RSUI.

Sementara menurut Prasandhya Astagiri Yusuf yang merupakan Principal Investigator Tim Peneliti, saat ini di dunia, AI banyak digunakan untuk menanggulangi covid-19. Antara lain tracking & prediction, diagnosis dan prognosis, treatment dan vaksin, serta kontrol sosial.

Dekan Fakultas FKUI Ari Fahrial Syam menyebut penelitian ini penting untuk menemukan modalitas lain dalam mendiagnosis covid-19. Hal ini untuk memperkuat diagnosis yang ada seperti swab nasofaring.

"AI ini membantu kita untuk memperkuat diagnosis tersebut. Saya rasa akan banyak sekali manfaat yang kita akan capai apabila kita bisa berhasil melaksanakan riset ini," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya