Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bali Hidupkan lagi Lumbung Pangan

RS/OL/BB/LD/N-2
26/6/2020 06:00
Bali Hidupkan lagi Lumbung Pangan
I Wayan Koster, Gubernur Bali.(MI/Ruta Suryana )

ANCAMAN krisis pangan diantisipasi pemerintah daerah dengan berbagai langkah. Di Bali, Gubernur I Wayan Koster memilih menghidupkan kembali lumbung pangan.

“Lumbung pangan harus dihidupkan, direvitalisasi kembali sebagai wadah untuk menampung produk pertanian. Lumbung pangan merupakan kearifan lokal untuk mengantisipasi krisis pangan,” ujarnya, di Denpasar, kemarin.

Untuk menghidupkan lumbung pangan, Koster menyerahkan sumbangan sebagai stimulan kepada 12 kelompok lumbung pangan dari lima kabupaten di Bali. Setiap lumbung mendapat bantuan 2 ton beras atau uang tunai Rp40 juta.

Dia menambahkan, ke depan, pemprov akan terus mengawal program untuk menuju kedaulatan pangan yang dilakukan secara bertahap. “Sebagai tahap awal, lumbung pangan akan menjadi cadangan ketersediaan beras bagi masyarakat.”

Di tengah ancaman kemarau, Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terus memacu petani di wilayahnya agar tetap menanam. Ketika padi tidak memungkinkan, petani diarahkan menanam jagung hibrida.

Penanaman perdana ja­gung hibrida dilakukan di Kampung Cigarung, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, kemarin. Dinas Pertanian mendukung para petani dalam bentuk kemudahan untuk mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat.

“KUR membantu petani mengembangkan usaha ke sektor tanaman jagung. Komoditas jagung hibrida sangat potensial, karena pasar terbuka dan harga jual sangat menguntungkan petani,” kata Kepala Dinas Pertanian Sudrajat.

Ancaman krisis pangan juga belum dirasakan warga di Purbalingga, Jawa Tengah. Pasalnya, sampai kemarin, panen padi masih terus berlangsung.

“Bulan ini masih ada panen di lahan seluas 3.000 hektare. Rata-rata produktivitas sekitar 5,5 ton per hektare, sehingga masih ada tambahan gabah kering panen mencapai 16,5 ribu ton,” papar Kepala Dinas Pertanian Mukodam.

Dia mengaku sudah meminta para petani untuk melakukan percepatan tanam sejak awal April lalu. “Target lahan tanam April-September mencapai 19 ribu hektare lebih. Sampai akhir Mei sudah 5,4 ribu hektare ditanami lagi.” (RS/OL/BB/LD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya