Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
BADAN Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini tengah mengkaji penyederhanaan kurikulum agar sesuai diterapkan pada proses pembelajaran dalam masa pandemi covid-19.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, penyederhanaan ini dilakukan dengan mengurangi materi-materi yang kurang esensial.
“Bisa jumlah, bisa di besarnya cakupan kompetensi dasar (KD). Ini misalnya ya, sekarang masih dibahas tim kerja, kalau tadinya siswa diajari bilangan 0-99, mungkin cukup 0-20, yang penting di sini adalah pemahaman konsep bilangan, bukan simbol-simbol angkanya,” ujar Totok saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (17/6).
Totok menambahkan, penyederhanaan kurikulum ini tidak mengurangi jumlah mata pelajaran yang diajarkan. Penyederhanaan kurikulum rencananya akan diselesaikan secara bertahap dan ditargetkan rampung pada tahun ajaran baru mendatang.
“Mata pelajaran untuk kurikulum 2013 masih tetap, dikurangi cakupannya saja. Doakan tahun ajaran baru nanti sudah siap dengan modul untuk belajar 2-3 bulan pertama,” imbuhnya.
Selain penyederhanaan kurikulum, Balitbang Kemendikbud juga sedang menyusun modul bahan belajar bagi siswa, khususnya yang berada di lokasi yang tidak terjangkau sinyal internet.
“Direncanakan mencakup modul-modul offline untuk menolong anak-anak yang tidak terjangkau atau tidak bisa menjangkau teknologi, supaya lebih mudah belajar mandiri,” tuturnya.
Dihubungi dalam kesempatan berbeda, guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan berpendapat, penyederhanaan kurikulum sebaiknya bukan mengubah kurikulum, tetapi penyederhanaan materi pembelajaran. Sebab menurutnya, mengganti kurikulum membutuhkan banyak proses, termasuk evaluasi terlebih dahulu.
“Yang diubah itu adalah implementasi dari kurikulumnya. Menurut saya keliru kalau nyebut harus diubah kurikulum. Kalau mengubah kurikulum berarti harus mengubah mata pelajaran, mata kuliah, merubah tujuan pembelajaran,” ujar Cecep.
Ceccep menambahkan, dalam penyederhanaan materi pembelajaran, juga perlu dikaji terlebih dahulu esensi apa saja yang harus diperoleh siswa dalam satu semester dalam mata pelajaran tertentu.
“Kurikulum tetap, tetapi bahan ajar yang seharusnya misalnya 10 komponen, karena masa pandemi ambil saja yang paling esensial misalnya jadi lima komponen,” tandasnya. (OL-8)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved