Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

New Normal Lahirkan Kebiasaan Baru

Mediaindonesia.com
04/6/2020 08:15
New Normal Lahirkan Kebiasaan Baru
Pekerja renovasi dan pengurus Masjid Istiqlal menunaikan ibadah sholat Dzuhur dengan penerapan prosedur kenormalan baru.(MI/Pius Erlangga)

KEBIJAKAN pemerintah untuk menerapkan kebijakan kenormalan baru guna memulihkan perekonomian nasional, mendapat dukungan dari banyak pihak. Mereka umumnya meyakini, dengan penerapan fase kenormalan baru, kondisi Indonesia bisa kembali pulih.

Hanya memang seperti diungkpkan Brand Manager Kopi Torabika, Raditya, masyarakat harus bisa beradaptasi dengan kondisi baru itu nantinya. Sebab akan ada sejumlah protokol kesehatan yang harus mereka jalani, seperti pemakaian masker jika di luar rumah, pembatasan jarak, cuci tangan, dan sebagainya.

Baca juga: Tak Ada New Normal, Dampak Sosial Ekonomi Tak Terkendali

Meski demikian, ia percaya cepat atau lambat masyarakat akan bisa beradaptasi dengan kondisi itu. Sebab saat ini pun, sebenarnya sudah muncul kebiasaan baru di masyarakat akibat adanya pembatasan sosial berskala besar.
 
"Kemungkinan masyarakat akan menghindari acara-acara yang melibatkan kerumunan, memilih untuk take away makanannya atau delivery, demi terhindar dari kontak langsung dengan orang asing,"ujar Radityo di Jakarta, Kamis (4/6)

Menurut Radityo seperti yang di katakan ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmita bahwa secara sosial masyarakat pasti akan mengalami suatu bentuk new normal. Dalam hal ini mereka dipaksa beradapatasi dalam beraktivitas sehari-hari.

Transformasi yang muncul selama pandemi itu pada akhirnya akan dibawa terus ke depan hingga ditemukannya vaksin untuk covid-19. "Sebenarnya ini positif. Karena kini, masyarakat sadar betul untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Menjaga stamina tubuh adalah yang terpenting di pandemi ini," kata Radityo.

Selain mengonsumsi makanan bervitamin, lanjut dia, penting juga berolahraga. "Menurut penelitian, olahraga yang dilakukan secara berlebihan dengan intensitas yang tinggi malah bisa menurunkan imunitas dan hal tersebut membuatnya rentan terserang penyakit. Untuk itu, olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas yang sedang atau tidak berlebihan."

Satu lagi yang perlu dihindari adalah stres. Faktanya, stres bisa menurunkan daya tahan tubuh seseorang.  "Meski bekerja di rumah, sebaiknya kita tidak melupakan istirahat. Bekerja terlalu keras hanya akan membuat pikiran menjadi stres. Ketika stres tiba, daya tahan tubuh pun menurun, dan virus mudah menyerang tubuh."

"Mengonsumsi makanan bergizi akan berdampak baik pada tingkat energi dan produktivitas kita. Untuk itu, kita harus rajin memilih makanan yang baik untuk tubuh. Misalnya, lebih memilih makanan rumah dibanding makanan cepat saji yang dibeli di luar. Kemudian, memilih minuman yang mengandung rempah-rempahnya seperti torabila jahe susu  yang mengandung jahe merah, dan lain sebagainya," ujarnya.

Terakhir, kata dia adalah jangan lupa untuk selalu membawa kit antikorona yang mudah dimasukkan ke dalam tas, seperti masker, hand sanitizer, tisu basah, atau sabun. Tujuannya untuk meminimalkan kemungkinan penularan virus. (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya