Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Bedanya Vitamin dan Suplemen

MI
03/6/2020 04:50
Bedanya Vitamin dan Suplemen
(123RF)

SEJAK merebaknya pandemi covid-19, banyak anjuran mengonsumi vitamin maupun suplemen untuk penambah daya tahan tubuh.

Sebetulnya, apa perbedaan antara keduanya? “Vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang bersifat organik dan suplemen umumnya diproduksi secara mekanik, mengandung beberapa macam vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh,” ujar staf pengajar Fakultas Farmasi UGM Tri Murti Andayani dalam rilisnya, belum lama ini.

Vitamin, sambungnya, merupakan zat atau senyawa organik kompleks yang berfungsi mengatur proses metabolisme tertentu dalam tubuh. Secara umum, kata Tri, vitamin dibagi menjadi dua tipe, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.

Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan C, tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak dalam tubuh dan akan dibuang melalui urine. Sementara itu, vitamin larut dalam lemak di antaranya ialah vitamin A, D, E, dan K. Mengonsumsi vitamin ini dalam dosis terlalu tinggi bisa berbahaya karena akan terakumulasi dalam tubuh.

“Sumber vitamin D terbesar dapat diperoleh dari paparan sinar matahari,” terangnya.

Jika keberadaan vitamin sangat vital bagi tubuh, sejauh mana peran suplemen kemudian? Tri mengatakan suplemen ialah nutrisi yang digunakan untuk melengkapi makanan yang terdiri atas satu atau lebih bahan yang dapat berupa vitamin, mineral, herbal atau tumbuhan, dan asam amino.

“Suplemen bukanlah pengganti makanan sepenuhnya. Kita tetap perlu mengonsumsi berbagai macam makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” cetusnya.

Beberapa suplemen mengandung bahan aktif yang memiliki efek biologis dalam tubuh sehingga dapat membahayakan jika tidak digunakan secara tepat. Karena itu, dosen Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM, Retno Murwanti, menyebutkan vitamin dan suplemen sebaiknya dikonsumsi di saat tubuh memang membutuhkan saja. 

“Itu jika kebutuhan nutrisi harian tidak dapat dipenuhi,” pungkasnya. (Ata/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik