Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
INDONESIA kini seperti akuarium.
Semua mata dunia tertuju pada Indonesia, sebuah negeri yang memiliki kekayaan SDA yang berlimpah.
Tidak hanya itu, Indonesia pun memiliki bonus demografi dengan akan hadirnya SDM yang produktif.
"Kita mendapatkan bonus demografi 20 tahun ke depan, di saat akan lahirnya usia produktif yang sangat besar. Kondisi ini tidak bisa dimiliki negara lain. Jika kondisi ini dipupuk para kiainya, Indonesia tidak lagi menjadi macan Asia, tetapi akan menjadi macan dunia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam sambutannya pada milad ke-25 Pondok Pesantren La Tansa, yang bertema La Tansa untuk Khatulistiwa, di Parakansantri, Lebak, Banten, Minggu (28/2) malam.
Menpora berharap Ponpes La Tansa menjadi bagian dari elemen bangsa yang menyiapkan SDM yang unggul dan mandiri.
"Alumni pesantren harus jadi warga kelas satu, bukan kelas dua. Kalian harus siap berkompetisi dengan siapa pun, dan harus memenangi pertarungan," tandas menteri yang alumnus ponpes itu.
Ikut hadir di acara itu, Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar, Wakbup Banten Ade Sumardi, sesepuh Ponpes La Tansa dan Darul Qalam KH Ahmad Syahiduddin, pengasuh Ponpes La Tansa KH Adrian Mafatihullah Kariem, dan tokoh ulama se-Banten.
Menurut Menpora, banyak pihak yang ingin memotong generasi produktif, baik melalui narkoba, radikalisme, maupun terorisme.
"Saya bersyukur, belum pernah dengar narkoba masuk pesantren. Kalau narkoba sudah masuk, habislah benteng pertahanan bangsa," tuturnya.
Di kesempatan itu, sesepuh Ponpes La Tansa dan Darul Qalam KH Ahmad Syahiduddin mengingatkan nilai luhur ponpes yang diciptakan pendirinya, KH Ahmad Rifa'i Arief (alm), yang tertuang dalam Panca Jiwa Pondok (keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwah islamiah, dan kebebasan). (Alw/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved