Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RUMAH Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto telah melakukan penelitian untuk pemanfaatan plasma konvalesen dari penderita covid-19 yang telah dinyatakan sembuh.
Dalam laporan kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, Direktur Pembinaan dan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM dr. Nana Sarnadi menyebut terapi plasma konvalesen ini sudah diberikan kepada tiga pasien dan memberikan hasil yang baik.
Nana melaporkan bahwa dua pasien yang semula dirawat di ruang isolasi sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa setelah diberikan terapi plasma konvalesen.
"Untuk pasien ketiga baru diberikan (plasma) kemarin (Rabu 6/5) dan masih dalam monitor," kata Nana seperti dikutip dari akun Youtube TNI AD, yang diunggah Selasa (12/5).
Baca juga :Ormas Minta THR, Polisi: Kalau Ada Take and Give, Enggak Masalah
Ia menyebut bahwa RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit pertama yang telah melakukan terapi plasma konvalesen. Penelitiannya sendiri dilakukan di unit transfusi darah (UTD) RSPAD, LBM Eijkman, dan Biofarma Bandung.
Kepala UTD RSPAD Gatot Soebroto dr. Dwi Novianingtiyas menjelaskan bahwa pihaknya menerima siapa saja pendonor yang memenuhi kriteria. Sebelum melakukan donor, pendonor akan diberikan informasi selengkap-lengkapnya mengenai tindakan plasmapheresis.
"Setelah itu, pendonor akan diperiksa syarat-syarat pendonor pada umumnya seperti tekanan darah, HB. Baru setelah itu disarankan untuk mencuci lengan," katanya.
Setelah itu, pendonor dapat mendonorkan plasmanya dengan alat plasmapheresis yang memakan waktu satu sampai satu setengah jam.
Nana menambahkan bahwa ada kriteria untuk pendonor. Salah satu kriteria untuk menjadi pendonor adalah gejala covid-19 harus betul-betul sudah hilang selama 14 hari dan hasil pemeriksaan PCRnya sudah negatif.
"Kemudian plasma yang kita periksa juga dilakukan pemeriksaan terhadap parameter tidak adanya infeksi menular seperti Hepatitis, sipilis, HIV/Aids," pungkasnya. (OL-2)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved