Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
ORIENTASI pendidikan tinggi nasional perlu ditata kembali agar lebih sesuai tuntutan zaman dan kebutuhan di masyarakat.
Apalagi, ke depan Indonesia akan lebih banyak membutuhkan sarjana dengan kemampuan teknik yang memadai.
"Saat ini sebagian besar pendidikan tinggi menghasilkan sarjana nonteknik. Kondisi itu tidak ideal," ungkap Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dalam acara Wisuda Sarjana Ke-79 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/2).
Puan mengatakan di Indonesia diperkirakan sekitar 75%-85% lulusan perguruan tinggi dari bidang nonteknik.
Sebaliknya, terjadi di Korea Selatan, dengan lulusan sarjana sebagian besar pada bidang teknik.
Menurut dia, banyaknya lulusan perguruan tinggi dari bidang nonteknik tidak terlalu kondusif untuk mendukung penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan peningkatan daya saing.
Sebab untuk peningkatan daya saing di Masyarakat Ekonomi ASEAN, pemerintah akan mengalokasikan lebih dari Rp5.000 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
"Hal itu tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja dari bidang teknik. Jangan sampai peluang ini nantinya hanya dinikmati oleh pe-kerja asing," tegasnya.
Puan juga menegaskan pemerintah saat ini tengah menggenjot mutu perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi swasta (PTS).
Terbukti, tahun lalu ada 243 PTS yang diberi sanksi administratif.
"Sikap tegas ini penting agar kualitas perguruan tinggi kita tidak menurun," tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristek Dikti Ali Ghufron Mukti mengatakan pihaknya mempersilakan kepada dosen asing untuk mengajar di Tanah Air.
"Kami berikan kuota sebanyak 10% melalui nomor induk dosen khusus (NIDK). Tujuannya agar dosen asing yang berkualitas bagus tidak hanya mengajar, tetapi juga bisa melakukan penelitian bersama dosen dalam negeri dan mendukung jurnal-jurnal Indonesia bisa dipublikasikan di luar negeri," kata Ali di Malang. (Tlc/Ant/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved