Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Pakai Alat Bantu Melihat Gerhana

Puput Mutiara
29/2/2016 03:45
Pakai Alat Bantu Melihat Gerhana
(ANTARA)

MASYARAKAT yang hendak melihat fenomena gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016 di sejumlah wilayah Indonesia dianjurkan tidak melakukannya dengan mata telanjang.

Masyarakat mesti menggunakan alat bantu yang berupa kacamata gerhana yang tersedia di toko-toko alat astronomi.

Hal itu disampaikan dosen astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ferry M Simatupang dan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin kepada Media Indonesia, Minggu (28/2).

Menurut Ferry, kacamata gerhana harus dipastikan menggunakan filter netral density 5 (ND5).

Filter ND5 akan memperlemah cahaya matahari dengan faktor 5 pada seluruh panjang gelombang.

Jadi, intensitas cahaya matahari yang sampai mata hanya 1/100.000 intensitas semula pada semua panjang gelombang.

"Secara fisik, filter ND5 tersebut berupa mylar (sekilas mirip seperti aluminium wrap) atau polymer hitam. Yang jelas tidak seluruh plastik hitam atau gelap bisa dipakai karena berisiko pada kebutaan. Kacamata gerhana bisa jadi solusinya dan biasanya dijual di toko-toko astronomi di planetarium," tutur dia.

GMT yang terjadi pada 9 Maret mendatang melewati 12 provinsi. Ke-12 provinsi itu ialah Bengkulu, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Di luar 12 provinsi itu, gerhana tidak terlihat 100% sehingga masyarakat di luar provinsi tersebut tidak bisa melihat utuh sampai puncak kemunculan korona.

Nantinya gerhana terlihat rata-rata selama 1-3 menit di setiap wilayah.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menyatakan melihat gerhana sebenarnya sama dengan melihat matahari sehari-hari.

Yang berbeda ada fase saat sinar yang menyilaukan bisa mengagetkan mata.

"Pupil yang tadinya membesar tiba-tiba, ketika cahaya matahari setelah gerhana total mulai terlihat, refleks mengecil."

Bagaimana pun, lanjutnya, gerhana matahari total sangat berbahaya jika dilihat terlalu lama.

Menggunakan alat bantu seperti kacamata hanya bisa dilakukan sekian detik untuk tahu sudah sampai mana pergerak-an matahari.

"Jadi, jika ingin melihat langsung, gunakan kacamata gerhana dengan filter ND5," tutup Thomas.

Sementara itu, hingga Minggu (28/2) Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) telah menjual sedikitnya 800 kacamata gerhana filter ND5 dengan harga Rp25 ribu per kacamata.

"Kami akan terus menjual kacamata gerhana hingga 4 Maret. Pada 9 Maret nanti, Planetrarium Jakarta di Cikini akan membagikan secara gratis sekitar 4.700 kacamata gerhana kepada masyarakat," ungkap Ketua HAAJ Rayhan.


Libatkan peneliti

Dari Pontianak, Kalimantan Barat, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Pontianak melibatkan para peneliti untuk mengamati gerhana matahari total pada 9 Maret.

Mereka bakal meneliti dampak gerhana matahari terhadap ionisasi di lapisan atmosfer.

"Ionisasi biasanya digunakan dalam perambatan gelombang cahaya dan suara, seperti untuk sinyal radio dan komunikasi lainnya," ungkap staf fungsional umum Lapan Pontianak, Nata Miharja, Minggu (28/2).
(AR/YH/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya