Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
TIM riset Covid-19 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur menemukan lima senyawa yang diharapkan bisa menjadi salah satu obat untuk mengobati pasien Covid-19. Namun masih membutuhkan waktu minimal setahun untuk diproduski massal.
"Lima senyawa ini disintesis berdasarkan bahan alam, lalu dimodifikasi dengan sintesis secara kimia," kata Anggota Tim Riset Covid-19 Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi di Surabaya, Senin (11/5).
Meskipun telah menemukan senyawa tersebut, Unair masih harus melakukan serangkaian uji coba apalagi diproduksi secara massal.
Menurutnya, ada serangkaian tahapan yang harus dilalui sampai kemudian senyawa yang diklaim bisa obati Covid-19 bisa diproduksi dan digunakan untuk mengobati pasien.
"Yang pasti senyawa ini memiliki daya ikat sangat kuat ke COVID-19. Tapi, tidak bisa secepatnya lantas produksi, ada tahapan tahapan yang harus dilalui," katanya.
Dijelaskan, untuk bisa diakui secara internasional dan bisa diproduksi secara massal maka tahapan harus dilalui, yakni dalam waktu dekat, hasil penelitian terhadap lima senyawa tersebut akan dituangkan dalam jurnal internasional.
Jika sudah masuk dalam jurnal internasional, maka seluruh peneliti di dunia akan memberika tanggapan serta menguji keabsahan hasil penelitian tersebut.
"Publikasi penelitian menjadi artikel di jurnal internasional juga bisa menunjukkan kredibilitas hasil penelitian yang sudah dilakukan," katanya.
Nyoman sendiri menolak memberikan rincian soal senyawa tersebut. Tim masih harus menyusun standarnya agar bisa masuk dalam jurnal kesehatan internasional. "Kalau dibeberkan sekarang ya jangan, yang pasti kalau dikasih kode ya ada kode A kof Unair 51 paling baik, ada 52, 53 sampai 55, dan
seterusnya," ujarnya.
Rektor Unair Prof. Dr. M Fasih dalam kesempatan terpisah mengatakan jika senyawa ini banyak mendapat tanggapan serta koreksi dari para pakar maka itu akan dijadikan masukkan terhadap temuan tersebut. Jadi, tegasnya, prosesnya masih sangat lama dan panjang.
"Proses persiapan dan pengujian yang panjang membutuhkan setidaknya satu tahun sampai obat bisa digunakan," ujarnya.(OL-13)
Baca Juga: Tambah 32, Pasien Covid-19 Sembuh di Jakarta Capai 835 Orang
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia Lampaui 4,1 Juta
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved