Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Covid-19 Juga Ancam Anak Penderita Stunting

Atalya Puspa
23/4/2020 07:10
Covid-19 Juga Ancam Anak Penderita Stunting
Petugas Posyandu mengukur tinggi badan balita sebelum pemberian vitamin di Posyandu Bougenvile, Ngawi, Jawa Timur.(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

COVID-19 tidak hanya mengancam orang-orang yang masuk dalam kelompok risiko tinggi tetapi juga anak-anak yang menderita stunting. Hal itu diungkapkan Ahli Analisis dan Kebijakan Kesehatan yang juga Dosen FKM UI Ahmad Syafiq.

“Sebelum ada Covid-19, semua orang bicara stunting. Tapi, sekarang tidak ada yang mengawal. Jangan sampai anak-anak yang tidak berisiko tinggi jadi kena covid-19 karena stunting,” ungkap Syafiq dalam diskusi daring yang diselenggarakan Ikatan Alumni UI, Rabu (22/4).

Ia menjelaskan, hal itu terjadi karena gizi juga berkaitan dengan imunitas tubuh.

Baca juga: Kuatkan Sistem Imun, Jangan Buang Kulit Jeruk mulai Sekarang

Untuk itu, Syafiq mengingatkan program gizi dan kesehatan untuk masyarakat rawan (vulnerable), khususnya terkait 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan Program Percepatan Penanganan Stunting perlu dijaga. Aspek gizi diharapkan masuk dalam pemodelan penanganan covid-19 karena kekebalan tubuh sangat berkaitan dengan risiko terpapar covid-19.

”Program gizi ibu hamil dan laktasi juga harus dikawal. Growth monitoring, penimbangan, dan suplementasi anak masih jalan atau tidak. Kalau jalan, ada tidak peraturannya, dan yang jelas tetap memperhatikan keamanan di situasi covid-19 saat ini,” jelas Syafiq.

Terpisah, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes, Vensya Sitohang menyatakan tidak dipungkiri bahwa pada situasi pandemi ini pelayanan imunisasi anak memang ikut terkendala.

Vensya menyatakan, bahkan ada daerah yang mengambil kebijakan menghentikan sementara pelayanan Posyandu, yang berarti juga meniadakan pelayanan imunisasi.

"Hal ini berdasarkan pertimbangan situasi setempat, seperti adanya peningkatan jumlah kasus dan area penyebaran covid-19 di daerah tersebut," ujarnya.

Namun, Vensya memastikan masih banyak daerah yang tetap memberikan pelayanan imunisasi di Puskesmas dan Posyandu. Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjalankan fokus pemerintah dalam mengeliminasi campak dan rubella pada anak.

Adapun, Posyandu dan fasilitas kesehatan yang tetap melayani imunisasi dijalankan dengan menerapkan prinsip kewaspadaan covid-19, seperti memakai masker, mengatur jarak bagi pengunjung dan petugas, dan menyediakan tempat cuci tangan.

"Dan mengimbau agar hanya yang sehat saja (anak dan pengantarnya) yang datang ke fasilitas kesehatan/posyandu," tandasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya