Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Program Belajar dari Rumah Bantu Peserta Didik hingga Orang Tua

MI
17/4/2020 02:00
Program Belajar dari Rumah Bantu Peserta Didik hingga Orang Tua
(MI)

PANDEMI virus korona atau covid-19 telah memaksa berbagai aktivitas untuk dilakukan di rumah, yakni bekerja dari rumah bagi karyawan, dan belajar dari rumah bagi pelajar maupun mahasiswa.

Terkait hal itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program belajar dari rumah belum lama ini. Program ini bekerja sama dengan satu-satunya perusahaan televisi milik pemerintah, TVRI, yang sudah berjalan sejak Senin (13/4).

Program acara belajar dari rumah tersebut dianggap sangat membantu para peserta didik yang saat ini sedangan dalam fase belajar dari rumah masing-masing. Tak hanya itu, orang tua pun bisa sambil menikmati tayangan acara bertema parenting di sela-sela acara.

Seorang guru dari SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman, Yogyakarta, Rois Saifuddin Zuhri mengaku program belajar dari rumah di TVRI merupakan terobos­an inovatif dari Kemendikbud. Bahkan, konten-konten acara yang disuguhkan menjadi alternatif belajar menyenangkan di rumah bagi anak-anak. "Sebagai guru tentu senang melihat ada alternatif belajar yang menyenangkan bagi anak-anak di rumah," ungkap Rois pada Media Indonesia, Rabu (15/4).

Menurut dia, program belajar yang tayang di stasiun TVRI diisi dengan program acara yang variatif. Mulai dari pembelajaran, iklan edukasi, informasi terkait corona virus (covid-19) hingga parenting.

Meski demikian, ia berharap sinkronisasi jadwal dengan siaran harus tepat. Sebab, masih terjadi antara jadwal dengan siaran yang berjalan tidak sama. Ia mencontohkan, pada Rabu (15/4), jadwal siar pada pukul 10.00 WIB adalah materi cerita dan budaya rakyat untuk siswa SD kelas 4 dan 5. Namun, yang disiarkan pada saat itu justri materi pribahasa untuk siswa SMA. "Hal ini penting karena berkaitan dengan ke­siapan siswa," imbuh dia.

Rois juga berharap agar konten yang disajikan didekat­kan lagi dengan kompetensi dasar per kelas jadi lebih efektif. Namun, konsekuensinya harus dipisah materinya.

Pendapat yang nyaris sama diungkapkan guru daerah 3T di SDN Waihibur, Kabupaten Sumba Tengah, NTT, Theresia Sri Rahayu. Ia menilai tayangan program belajar dari rumah bermanfaat bagi guru dan siswa. Apalagi bagi siswa yang tidak bisa mengakses pembelajaran jarak jauh secara online.

Namun, ia berharap ke depannya Kemendikbud dan TVRI bisa memisahkan tayangan berdasarkan jenjang. "Jangan digabung kelas 1, 2, 3 karena pengalaman kemarin di hari pertama, anak-anak kelas 4 mengeluh saat melihat tayangan ternyata untuk kelas 5, walaupun di kelas 4 ada juga materi terkait, selain itu materi kalau bisa disesuakan dengan kalender pendidikan," jelas dia.

Meski demikian, Tere meng­apresiasi terobos­an yang dinilai meringankan beban kuota internet dan tidak membebani anak dengan penugasan terus menerus. Namun, di beberapa daerah, khususnya di daerah Kabupaten Sumba Tengah, NTT, masih banyak warga yang kesulitan untuk mendapatkan akses jaringan siaran TVRI. "Sehingga, saya kembali menyarankan anak-anak untuk mengakses melalui live streaming TVRI, yang artinya membutuhkan kuota internet juga," lanjut dia.

Pada kesempatan berbeda, Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud, Ade Erlangga menyampaikan penyiapan konten di TVRI merupakan alternatif pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Program ini memanfaatkan luasnya jaring­an jangkauan TVRI yang hampir ke pelosok Tanah Air, termasuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), yang belum terjangkau jaringan internet.

"Kemendikbud berusaha memperhatikan berbagai­ keluhan yang ada dari proses pembelajaran daring yang mendapat evaluasi dari berbagai kalangan, terlalu memberatkan murid, orang tua kewalahan, guru terlalu membebani, guru belum memiliki mekanisme pembelajar­an yang efektif, terlalu mengejar kurikulum, bikin stres murid, orang tua, kurang menyenangkan dan lain-lain," jelas dia.

Erlangga menjelaskan, konten acara program belajar dari rumah di TVRI berkaitan dengan berbagai materi pembelajaran mulai dari PAUD, pendidikan dasar hingga menengah. Pada hari biasa akan disiarkan acara yang berkaitan dengan pembelajar­an, namun pada akhir pekan berisi tentang berbagai konten kebudayaan. "Kerjasama dengan TVRI dilaksanakan selama tiga bulan. Dan tentu Kemendikbud juga akan melakukan evaluasi, atau menerima berbagai masukan dari berbagai pihak terkait dengan kualitas kon­ten, model pedagogik, dari segi waktu dan lainnya," tambah Erlangga. (Gan/S1-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik