Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Guru Harus Fleksibel, Kreatif dan Menarik saat Mengajar

Indriyani Astuti
21/2/2020 20:48
Guru Harus Fleksibel, Kreatif dan Menarik saat Mengajar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin(MI/ADAM DWI )

GURU merupakan garda terdepan dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, guru dituntut untuk profesional dan mempunyai kompetensi yang memadai. Guru juga diminta lebih fleksibel, kreatif, menarik dan lebih menyenangkan dalam memberikan pelajaran bagi murid.

Hal itu dikemukakan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin saat menghadiri Konferensi Kerja Nasional I PGRI Tahun 2020 di Jakarta, pada Jumat (21/2).

Diutarakan Wapres, pada era revolusi industri 4.0 seperti saat ini, guru harus mengikuti perkembangan teknologi dan informasi. Ia berharap guru berupaya meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

"Guru memang bukan sumber ilmu pengetahuan, tetapi guru harus dapat menjadi jembatan ilmu bagi murid-muridnya," ujarnya.

Wapres mengingatkan bahwa sosok guru dituntut tidak sekedar mengajar, tapi harus menjadi pendidik yang menanamkan akhlak mulia bagi murid-muridnya sehingga dapat menangkal nilai-nilai buruk dari modernisasi dan globalisasi.

Pemerintah, imbuhnya, menyadari peran strategis guru dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk terus meningkatkan kesejahteraan guru tanpa mengurangi kualitas dan kompetensi. Salah satunya, ujar Wapres, dengan meningkatkan target guru dalam memperoleh sertifikasi profesi. Di samping itu, rekrutmen, pada 2018 juga pemerintah membuka banyak kuota penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) untuk formasi guru yang saat ini jumlahnya masih kurang.

Hal itu antara lain, ujar Wapres, disebabkan karena mutasi guru yang menyebabkan kekurangan atau kekosongan guru di daerah tertentu.

"Saya juga mengharapkan adanya kebijakan yang sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan tata kelola guru dalam hal perekrutan, penempatan, dan peningkatan profesi secara berkelanjutan," tuturnya.

Ia menyampaikan bahwa peningkatan kualitas dan kompetensi guru tidak lepas dari peran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang berdiri sejak Kongres Guru Pertama pada 1945. PGRI, terang Wapres, telah banyak berperan dalam mengawal profesi guru, baik dari segi perekrutan, penempatan, pelatihan dan pendidikan guna perbaikan tata kelola guru.

"Saya berharap dalam Konferensi Kerja Nasional ini, PGRI mampu menghadirkan program, rencana kerja dan kebijakan bagi guru untuk meningkatkan pendidikan Indonesia," tuturnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik