Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Jokowi Ajak Warga Rehabilitasi Lahan

(Dhk/WJ/N-3)
16/2/2020 07:40
Jokowi Ajak Warga Rehabilitasi Lahan
Presiden Joko Widodo mendapat paparan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat bersama ratusan warga menanam akar wangi(Dok. SETPRES)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama warga kembali melakukan kegiatan penanaman pohon. Kegiatan itu berlangsung dalam kunjungan kerja Presiden ke Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, kemarin.

Sebagai informasi, desa yang dikunjungi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tersebut merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Keduang yang berandil besar atas sedimentasi ke Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.

Sedimentasi pada akhirnya bisa memperpendek usia waduk. Karena itu, diperlukan upaya pengendalian erosi dan sedimentasi di sekitar wilayah itu melalui rehabilitasi hutan dan lahan.

"Di Provinsi Jawa Tengah ini ada waduk yang namanya Waduk Gajah Mungkur. Namun, setiap tahun 3,2 juta meter kubik sedimen masuk ke waduk. Kenapa itu ada? Setiap tahun dikeruk muncul lagi karena hulunya enggak pernah diurus. Ini yang mau kita urus," ujar Presiden.

Jokowi pun mengajak masyarakat setempat untuk bersahabat dengan alam sekaligus merehabilitasi lahan dengan cara melakukan penanaman pohon dengan skema agroforestri, yaitu memadukan penanaman tanaman kehutanan seperti vetiver dengan tanaman pertanian yang memiliki nilai ekonomi.

"Yang paling penting vetiver. Kombinasi antara sengon, vetiver, dan lainnya. Ini di tempat-tempat yang curam, di tempat-tempat yang mudah longsor, di tempat-tempat hulu yang fungsinya mengikat tanah itu penting. Ini yang harus ditanam," kata Presiden.

Tanaman vetiver bekerja layaknya besi kolom bangunan yang masuk menembus lapisan tanah dan pada saat bersamaan menahan partikel tanah dengan akar serabutnya. Hal itu dapat mencegah erosi oleh angin dan air sehingga penanaman tanaman tersebut tengah digalakkan pemerintah di daerah-daerah yang rawan terjadi longsor.

Di sekitar lokasi penanaman vetiver, juga ditanam tanaman-tanaman produktif lainnya yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti sengon, kelengkeng, durian, alpukat, petai, dan sirsak yang juga diikuti dengan pembangunan teras tangga pada lahan dan dam penahan erosi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan pola penanaman seperti itu nantinya akan diterapkan di daerah-daerah lain yang masuk ke daerah aliran sungai, utamanya untuk menangani erosi dan sedimentasi ke waduk-waduk yang berada di sekitarnya.

"Tidak hanya Waduk Gajah Mungkur, semua waduk yang sedimennya tinggi diselesaikan dengan cara penanaman ini," pungkasnya. (Dhk/WJ/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya