Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjadikan pengembangan kota pintar sebagai salah satu fokus riset pengembangan teknologi informasi di tahun ini.
Kabupaten Bogor dipilih menjadi wilayah percontohan dengan menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bogor.
"Hal paling penting dalam pemanfaatan internet untuk pengembangan kota pintar adalah menciptakan Internet of Things yang cukup namun memberi manfaat banyak,” kata Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam pernyataan resmi, Rabu (15/1).
Baca juga: LIPI Usul Indonesia Buka Kedutaan Baru di Afrika
Dalam riset tersebut, LIPI juga bekerja sama dengan perusahaan WISER Co Ltd dan Data Alliance dari Korea Selatan.
"Pengembangan kota pintar dimulai dari pengumpulan data. Data Alliance sudah menciptakan ekosistem pengembangan usaha berbasis Internt of Things yang ada di Korea, mungkin ini dapat diterapkan juga di Indonesia,” jelas Jeong Hyop Lee dari Data Alliance.
Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Mego Pinandito menjelaskan pengembangan kota pintar mempertimbangkan implementasi teknologi tersebut kemudian dicoba di Indonesia dengan mempertimbangkan beberapa faktor.
"Kerja sama ke depan ada beberapa teknologi yang sudah di implementasikan di Korea Selatan untuk dicoba dengan teknologi yang ada saat ini, kemudian apakah itu sesuai dengan topografi, teknologi, regulasi , dan tujuan dari pengembangan,” ungkap Mego.(OL-5)
Lawang Salapan Kota BogorBberhias Kain Merah Putih
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
TKT lansia dan latihan kognitif untuk lansia dilakukan melalui aktivitas senam otak (brain gym) dan bermain puzzle (puzzle therapy).
tidak pernah mempersulit penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved